Betapa Bangkrutnya Pakistan Tak Punya Uang untuk Haji

Kamis, 01 Juni 2023 - 14:26 WIB
Haji adalah ibadah tahunan ke Makkah, kota paling suci di Arab Saudi bagi umat Islam. Itu wajib untuk semua Muslim dewasa, yang secara fisik dan finansial mampu.

Ibadah haji dilakukan pada Dzulhijjah, bulan terakhir dari kalender Islam, dan ritual dilakukan selama lima sampai enam hari.

Namun, ketika umat Islam dari seluruh dunia berdatangan ke Makkah, itu menimbulkan tantangan logistik yang sangat besar bagi Arab Saudi, mulai dari akomodasi dan makanan hingga keamanan. Oleh karena itu, kerajaan mengalokasikan kuota ke setiap negara untuk jumlah jamaah yang dapat mereka kirimkan.

Kuota ini sebagian besar didasarkan pada populasi Muslim di suatu negara. Negara-negara seperti Pakistan, yang mayoritas penduduknya memeluk Islam, biasanya melobi Arab Saudi untuk mendapatkan lebih banyak slot.

Tahun ini, Pakistan dapat mengirimkan sekitar 179.000 jamaah untuk pertama kalinya sejak pandemi Covid-19 melanda operasi haji. Kuota haji nasional 2023 ini dibagi rata antara skema publik dan swasta.

Menurut laporan Gulf News, pemerintah Pakistan membutuhkan total USD284 juta untuk memfasilitasi haji, di mana kementerian keuangan menyediakan sekitar USD90 juta.

Mengapa Pakistan Kembalikan Kuota Haji?



Pakistan berada di tengah krisis ekonomi terburuknya. Cadangan devisanya terus menyusut dan inflasi tertinggi sejak 1964 tanpa tanda-tanda mereda.

Kini negara tersebut telah memutuskan untuk menyerahkan kuota hajinya ke Arab Saudi. Kenaikan biaya telah menyebabkan ribuan calon jamaah haji absen tahun ini.

Lebih dari 1.000.000 orang kehilangan pekerjaan, terjadi kekurangan makanan dan obat-obatan. Dalam skenario suram ini, di mana rakyat Pakistan berjuang untuk memenuhi kebutuhan, haji tampak seperti mimpi yang jauh.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More