11 Binatang yang Kerap Dijadikan Alat Spionase, Paus Paling Kontroversial

Selasa, 30 Mei 2023 - 13:17 WIB
Mantan agen CIA dan profesor satwa liar John Koprowski mengatakan kepada NPR pada saat itu bahwa tupai tidak mungkin dilatih untuk mengumpulkan intelijen yang berguna.

9. Bunglon

Iran juga menuduh bunglon mencoba menggagalkan rencana nuklir. Pada 2018, Hassan Firuzabadi, penasihat militer senior untuk pemimpin Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan bahwa badan intelijen Barat mencoba menyelundupkan bunglon ke negara itu. Dia mengatakan bunglon tersebut bisa mendeteksi ranjau uranium.

"Yang mereka miliki adalah berbagai spesies reptil gurun seperti kadal, bunglon," kata Firuzabadi. . "Kami menemukan bahwa kulit mereka menarik gelombang atom dan bahwa mereka adalah mata-mata nuklir yang ingin mencari tahu di mana di dalam Republik Islam Iran kami memiliki tambang uranium dan di mana kami terlibat dalam aktivitas atom."

10. Burung Bangkai Hering Griffon

Arab Saudi menuduh Israel menggunakan burung hering griffon untuk memata-matai negara.

Pada 2011, seorang pemburu Arab Saudi menangkap burung pemakan bangkai griffon dan menemukan tanda "Universitas Tel Aviv" di kakinya. Kabar tersebut menyebar ke kantor berita lokal, yang menuduh Israel menggunakan burung tersebut untuk memata-matai.

Seorang pejabat keamanan nasional Arab Saudi menepis rumor tersebut dan memerintahkan agar burung itu dibebaskan. Universitas menggunakan monitor GPS untuk melacak burung nasar griffon sebagai bagian dari proyek untuk memperkenalkan mereka kembali ke wilayah pegunungan Israel.

“Sistem ini dipasang pada burung dan hewan, termasuk hewan laut,” kata Pangeran Bandar bin Saud Al Saud. "Sebagian besar negara menggunakan sistem ini, termasuk Arab Saudi."

Salah satu atu faksi dalam perang sipil Yaman menuduh faksi lain menggunakan burung pemakan bangkai griffon sebagai mata-mata. Suriah menuduh burung nasar griffon memata-matai Israel, tetapi akhirnya mengembalikan hewan itu ke pihak berwenang Israel setelah memutuskan bahwa itu tidak benar.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More