3 pemimpin yang Mengundurkan Diri karena Burnout, Nomor Buncit Sangat Bersinar

Senin, 29 Mei 2023 - 14:58 WIB
McGowan menang telak dalam pemilihan ulang pada 2021, karena kebijakan penanganan Covid-19 sangat efektif mengisolasi negara bagiannya dari bagian Australia lainnya. Dia pun sangat populer.

Partai Buruh sekarang memegang 53 dari 59 kursi di majelis rendah negara bagian. Partai tersebut diperkirakan akan kembali berkuasa dalam pemilihan yang dijadwalkan pada 2025. "Meskipun skala besar dari kemenangan pemilihan terakhirnya membuatnya mendapat tempat dalam sejarah politik Australia, saya tahu definisi kesuksesan Mark selalu tentang memberikan kepada orang-orang, meningkatkan kehidupan dan menciptakan kemajuan yang bertahan lama," kata Perdana Menteri Australia Anthony Albanese memberikan komentar atas pengunduran diri McGowan.

2. Menteri Pertama Skotlandia Nicola Sturgeon



Foto/Reuters

Nicola Sturgeon mengumumkan pengunduran dirinya pada Februari 2023. Alasannya, dia mengaku kelelahan atau burnout karena "kebrutalan" kehidupan politik.

Sturgeon mengungkapkan dirinya sebenarnya memiliki "banyak yang tersisa di dalam otaknya". Keputusan itu setelah delapan tahun sebagai menteri pertama, tujuh tahun sebagai wakil dan seumur hidup dalam politik.

"Memberikan segalanya dari diri Anda untuk pekerjaan ini adalah satu-satunya cara untuk melakukannya. Negara ini tidak kurang dari itu. Tapi sebenarnya itu hanya bisa dilakukan, oleh siapa saja, selama ini," kata Sturgeon. "Seorang menteri pertama tidak pernah berhenti bertugas. Di era ini hampir tidak ada privasi," tuturnya.

Sturgeon mengaku untuk pergi minum kopi dengan teman-teman atau berjalan-jalan sendirian menjaid hal sulit ketika menjadi pejabat publik. Dan dia juga menyebutkan ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan keponakannya.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More