6 Alasan Mengapa Arab Saudi dan Mesir Memilih Membeli Senjata di China Dibanding AS
Jum'at, 26 Mei 2023 - 15:14 WIB
Fakta membuktikan bahwa teknologi militer China memang berkembang dalam beberapa dekade terakhir. Wing Loong UAV, drone dapat terbang dengan ketinggian medium, juga dapat dipersenjatai dengan rudal. Generasi ketiganya, drone antarbenua yang dapat terbang sejauh 10.000 km.
Selain itu, Saudi juga memesan UAV TB001, juga drone tempur dengan ketinggian menengah dan daya tahan lama. Selain itu, Saudi juga membeli rudal hipersonik berbasis kapal induk dengan jangkauan tempur lebih dari 2.000 km dan sistem berbasis laser anti-drone “Silent Hunter”.
China juga dilaporkan ingin menjual jet tempur siluman FC-31 bermesin ganda ke Arab Saudi. Jet generasi kelima sering dibandingkan dengan pesawat F-35 AS.
Tuvia Gering, seorang peneliti di Israel-China Policy Center di Institute for National Security Studies mengatakan Riyadh mungkin ragu untuk membeli “senjata tiket besar” – helikopter tempur, jet tempur, dan sistem pertahanan udara. "Namun, itu bisa terjadi masa depan," paparnya.
5. Harganya Relatif Murah
China terkenal sebagai negara yang mampu menjual peralatan berteknologi canggih dengan harga yang menarik dan murah. Misalnya, dalam hal drone dengan desain dan kemampuan seperti buatan AS, pesawat nirawak CHina bisa dijual lebih murah.
Bayangkan saja, CH-4 dan Wing Loong dijual USD1 juta dan USD2 juta. Dibandingkan dengan drone Reaper berharga USD16 juta dan Predator USD4 juta. Perbandingan harga yang sangat jauh.
Dengan harga yang murah, maka Saudi bisa membeli drone dalam jumlah yang besar. “Dalam hal kinerja dan biaya, China menawarkan harga lebih murah," kata Douglas Barrie, peneliti senior di International Institute for Strategic Studies (IISS).
China juga menawarkan syarat pembayaran yang fleksibel kepada pembeli yang tertarik. “Perusahaan China memberikan opsi jika tidak membayar tunai, tetapi dengan mencicil, terkadang bahkan untuk menukar drone dengan sumber daya alam lokal seperti mineral,” ujar Zhou Chenming.
6. Tidak Campur Urusan Dalam Negeri
Selain itu, Saudi juga memesan UAV TB001, juga drone tempur dengan ketinggian menengah dan daya tahan lama. Selain itu, Saudi juga membeli rudal hipersonik berbasis kapal induk dengan jangkauan tempur lebih dari 2.000 km dan sistem berbasis laser anti-drone “Silent Hunter”.
China juga dilaporkan ingin menjual jet tempur siluman FC-31 bermesin ganda ke Arab Saudi. Jet generasi kelima sering dibandingkan dengan pesawat F-35 AS.
Tuvia Gering, seorang peneliti di Israel-China Policy Center di Institute for National Security Studies mengatakan Riyadh mungkin ragu untuk membeli “senjata tiket besar” – helikopter tempur, jet tempur, dan sistem pertahanan udara. "Namun, itu bisa terjadi masa depan," paparnya.
5. Harganya Relatif Murah
China terkenal sebagai negara yang mampu menjual peralatan berteknologi canggih dengan harga yang menarik dan murah. Misalnya, dalam hal drone dengan desain dan kemampuan seperti buatan AS, pesawat nirawak CHina bisa dijual lebih murah.
Bayangkan saja, CH-4 dan Wing Loong dijual USD1 juta dan USD2 juta. Dibandingkan dengan drone Reaper berharga USD16 juta dan Predator USD4 juta. Perbandingan harga yang sangat jauh.
Dengan harga yang murah, maka Saudi bisa membeli drone dalam jumlah yang besar. “Dalam hal kinerja dan biaya, China menawarkan harga lebih murah," kata Douglas Barrie, peneliti senior di International Institute for Strategic Studies (IISS).
China juga menawarkan syarat pembayaran yang fleksibel kepada pembeli yang tertarik. “Perusahaan China memberikan opsi jika tidak membayar tunai, tetapi dengan mencicil, terkadang bahkan untuk menukar drone dengan sumber daya alam lokal seperti mineral,” ujar Zhou Chenming.
6. Tidak Campur Urusan Dalam Negeri
tulis komentar anda