Tebus Dosa Masa Lalu, Penjahat Yakuza Ikut Perang Ukraina Melawan Tentara Rusia

Kamis, 25 Mei 2023 - 11:39 WIB
Bagi Harusan, gaya hidup yakuza membuatnya dijebloskan ke dalam sel penjara.

Harusan telah meledakkan bom rakitan di pintu masuk sebuah organisasi yang mempromosikan hubungan persahabatan antara China dan Jepang. Pintunya rusak, tetapi tidak ada yang terluka.

Harusan mengatakan dia sangat marah dengan perlakuan China terhadap warga Tibet dan Uighur. Dia mengatakan serangan itu tidak dimaksudkan untuk menyakiti siapa pun, melainkan sebagai "peringatan".

Media lokal saat itu melaporkan polisi menggerebek rumahnya dan menyita 400 barang, termasuk literatur yang berkaitan dengan kelompok sayap kanan, ekstremis, geng, dan terorisme.

Harusan sudah membuang alat-alat yang digunakannya untuk membuat bahan peledak.

"Tim investigasi percaya bahwa tersangka secara bertahap menjadi semakin condong ke arah ideologi sayap kanan di usia 20-an dan menargetkan kelompok yang menurutnya tidak sesuai dengan pandangan anti-China," bunyi laporan media lokal saat itu.

Harusan dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara karena melanggar undang-undang pengendalian bahan peledak. Satu tahun tambahan dijatuhkan ke hukumannya setelah dia memukuli sesama narapidana.

Kemudian, tiga tahun setelah hukumannya, dia mendapat pencerahan.

"Saya mendekati usia 40 tahun, dan saya merasa bahwa saya tidak boleh terus seperti ini," kata Harusan.

Dia mulai melihat narapidana lain dengan jijik.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More