10 Sniper Paling Mematikan di Dunia, Ada yang Bunuh 505 Orang dalam Waktu Kurang dari 100 Hari
Rabu, 24 Mei 2023 - 04:19 WIB
Setelah bertahun-tahun berjuang melawan Multiple Sclerosis, Hathcock meninggal pada 22 Februari 1999 di Virginia Beach, Virginia. Dia dimakamkan di Woodlawn Memorial Gardens di Norfolk, Virginia.
Foto/pokazuha.ru
Lyudmila Mikhailovna Pavlichenko adalah sniper Uni Soviet yang bertugas di Tentara Merah selama Perang Dunia II.
Dia dikreditkan dengan 309 pembunuhan yang mencengangkan selama karier militernya.
Lahir di Bila Tserkva (Ukraina modern) pada 12 Juli 1916, Pavlichenko kemudian pindah bersama keluarganya ke Kiev atau Kyiv, di mana dia bekerja sebagai penggiling di Kyiv Arsenal Factory.
Pavlichenko mengembangkan minat dalam menembak dan bahkan bergabung dengan klub menembak lokal di mana keterampilannya sebagai sniper pertama kali dikembangkan.
Ketika pasukan Nazi Jerman menginvasi wilayah Soviet, Pavlichenko mengajukan diri untuk dinas militer dan ditugaskan ke Divisi Senapan ke-25. Meski ditawari kesempatan untuk menjadi perawat, Pavlichenko malah memilih pelatihan sniper, menjadi salah satu dari 2.000 sniper wanita di Tentara Merah.
Setelah perang usai, Pavlichenko menyelesaikan pendidikannya dan memulai karier sebagai sejarawan. Sayangnya, dia meninggal pada 10 Oktober 1974 pada usia 58 tahun setelah menderita stroke.
5. Lyudmila Pavlichenko (Membunuh 309 Orang)
Foto/pokazuha.ru
Lyudmila Mikhailovna Pavlichenko adalah sniper Uni Soviet yang bertugas di Tentara Merah selama Perang Dunia II.
Dia dikreditkan dengan 309 pembunuhan yang mencengangkan selama karier militernya.
Lahir di Bila Tserkva (Ukraina modern) pada 12 Juli 1916, Pavlichenko kemudian pindah bersama keluarganya ke Kiev atau Kyiv, di mana dia bekerja sebagai penggiling di Kyiv Arsenal Factory.
Pavlichenko mengembangkan minat dalam menembak dan bahkan bergabung dengan klub menembak lokal di mana keterampilannya sebagai sniper pertama kali dikembangkan.
Ketika pasukan Nazi Jerman menginvasi wilayah Soviet, Pavlichenko mengajukan diri untuk dinas militer dan ditugaskan ke Divisi Senapan ke-25. Meski ditawari kesempatan untuk menjadi perawat, Pavlichenko malah memilih pelatihan sniper, menjadi salah satu dari 2.000 sniper wanita di Tentara Merah.
Setelah perang usai, Pavlichenko menyelesaikan pendidikannya dan memulai karier sebagai sejarawan. Sayangnya, dia meninggal pada 10 Oktober 1974 pada usia 58 tahun setelah menderita stroke.
Lihat Juga :
tulis komentar anda