Covid-19 di Bolivia: Lebih dari 400 Mayat Tergeletak di Jalan dan Rumah
Kamis, 23 Juli 2020 - 05:01 WIB
"Kami telah menyusun resolusi yang mengatakan zat ini tidak disetujui, bahwa (zat) ini tidak cocok untuk konsumsi manusia dan bahwa ini dapat memiliki konsekuensi serius," kata Rene Sahonero, penasihat Kementerian Kesehatan. Dia menambahkan bahwa ada kasus keracunan klorin dioksida yang telah dilaporkan.
Otoritas kesehatan, termasuk Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat, mengatakan zat pemutih itu berbahaya, dapat membahayakan kesehatan dan tidak boleh dibeli atau diminum sebagai perawatan medis.
Secara terpisah, pada hari Selasa, sebuah komite ilmiah yang memberi saran kepada pemerintah Bolivia mengusulkan agar pemilihan presiden yang dijadwalkan 6 September ditunda karena pandemi Covid-19.
Bolivia sedang mencoba menyelesaikan krisis politik yang pecah November lalu ketika protes di jalan atas tuduhan kecurangan pemilu membuat Presiden Evo Morales mengundurkan diri setelah hampir 14 tahun berkuasa.
Otoritas kesehatan, termasuk Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat, mengatakan zat pemutih itu berbahaya, dapat membahayakan kesehatan dan tidak boleh dibeli atau diminum sebagai perawatan medis.
Secara terpisah, pada hari Selasa, sebuah komite ilmiah yang memberi saran kepada pemerintah Bolivia mengusulkan agar pemilihan presiden yang dijadwalkan 6 September ditunda karena pandemi Covid-19.
Bolivia sedang mencoba menyelesaikan krisis politik yang pecah November lalu ketika protes di jalan atas tuduhan kecurangan pemilu membuat Presiden Evo Morales mengundurkan diri setelah hampir 14 tahun berkuasa.
(min)
tulis komentar anda