Pesaing Erdogan Janji Usir Seluruh Pengungsi dari Turki
Jum'at, 19 Mei 2023 - 09:41 WIB
ANKARA - Kemal Kilicdaroglu, calon presiden (capres) pesaing Presiden Recep Tayyip Erdogan , telah berjanji untuk mengusir seluruh pengungsi dari Turki .
Itu disampaikan pemimpin oposisi tersebut dalam pidato publik pertamanya setelah putaran pertama pemilihan presiden (pilpres).
Berbicara kepada wartawan di Ankara pada hari Kamis, Kilicdaroglu menuduh presiden petahana Recep Tayyip Erdogan gagal melindungi perbatasan Turki.
“Saya mengumumkan di sini: Saya akan memulangkan semua pengungsi setelah saya terpilih sebagai presiden, titik,” katanya.
"Erdogan telah dengan sengaja mengizinkan 10 juta pengungsi masuk ke Türki dan 'menjual' kewarganegaraan Turki," ujarnya tanpa memberikan pejelasan lebih lanjut.
“Lebih dari sepuluh juta pengungsi akan datang ke Turki jika ini tetap ada. Itu akan berubah menjadi mesin kejahatan potensial, penjarahan akan dimulai,” imbuh capres kubu oposisi tersebut.
Menurut data resmi, Turki—yang namanya telah diganti menjadi Turkiye—memiliki populasi pengungsi sekitar 4 juta.
Sebagian besar dari mereka melarikan diri dari konflik di negara tetangga; Suriah, dalam beberapa tahun terakhir.
Retorika semacam itu menandai perubahan nyata dalam taktik Kilicdaroglu. Sementara dia berbicara tentang memulangkan pengungsi sebelum putaran pertama pilpres, kampanyenya lebih terfokus pada reformasi politik dan retorika pro-Barat.
Pada akhir April, Kilicdaroglu berjanji untuk menghidupkan kembali pembicaraan keanggotaan Uni Eropa untuk Turki, yang telah terhenti secara efektif sejak 2016.
Dia juga menuduh Rusia menyebarkan "konspirasi" dan memperingatkannya untuk melepaskan negara Turki hanya beberapa hari sebelum pilpres, yang memicu teguran dari Moskow.
Kilicdaroglu berada di urutan kedua dalam putaran pertama pilpres dengan meraih 44,79% suara. Sedangkan Erdogan menduduki puncak perolehan suara, yakni 49,46%.
Karena tidak ada kandidat yang memperoleh minimal 50% suara, maka putaran kedua pilpres dijadwalkan digelar pada 28 Mei.
Kedua kandidat kini berharap mendapat dukungan dari para pendukung Sinan Ogan, capres ketiga dalam pilpres.
Ogan tersingkir setelah hanya meraih 5,2% suara. Namun, dukungannya terbukti krusial di putaran kedua pilpres untuk kedua kandidat yang tersisa.
Ogan, mantan anggota Partai Gerakan Nasionalis (MHP), seperti dikutip Daily Sabah, Jumat (19/5/2023), masih belum membuat pernyataan publik apakah dia akan mendukung Erdogan atau Kilicdaroglu.
Dia mengatakan, bagaimanapun, bahwa dia akan mendukung orang yang melawan “terorisme".
Itu disampaikan pemimpin oposisi tersebut dalam pidato publik pertamanya setelah putaran pertama pemilihan presiden (pilpres).
Berbicara kepada wartawan di Ankara pada hari Kamis, Kilicdaroglu menuduh presiden petahana Recep Tayyip Erdogan gagal melindungi perbatasan Turki.
“Saya mengumumkan di sini: Saya akan memulangkan semua pengungsi setelah saya terpilih sebagai presiden, titik,” katanya.
"Erdogan telah dengan sengaja mengizinkan 10 juta pengungsi masuk ke Türki dan 'menjual' kewarganegaraan Turki," ujarnya tanpa memberikan pejelasan lebih lanjut.
“Lebih dari sepuluh juta pengungsi akan datang ke Turki jika ini tetap ada. Itu akan berubah menjadi mesin kejahatan potensial, penjarahan akan dimulai,” imbuh capres kubu oposisi tersebut.
Baca Juga
Menurut data resmi, Turki—yang namanya telah diganti menjadi Turkiye—memiliki populasi pengungsi sekitar 4 juta.
Sebagian besar dari mereka melarikan diri dari konflik di negara tetangga; Suriah, dalam beberapa tahun terakhir.
Retorika semacam itu menandai perubahan nyata dalam taktik Kilicdaroglu. Sementara dia berbicara tentang memulangkan pengungsi sebelum putaran pertama pilpres, kampanyenya lebih terfokus pada reformasi politik dan retorika pro-Barat.
Pada akhir April, Kilicdaroglu berjanji untuk menghidupkan kembali pembicaraan keanggotaan Uni Eropa untuk Turki, yang telah terhenti secara efektif sejak 2016.
Dia juga menuduh Rusia menyebarkan "konspirasi" dan memperingatkannya untuk melepaskan negara Turki hanya beberapa hari sebelum pilpres, yang memicu teguran dari Moskow.
Kilicdaroglu berada di urutan kedua dalam putaran pertama pilpres dengan meraih 44,79% suara. Sedangkan Erdogan menduduki puncak perolehan suara, yakni 49,46%.
Karena tidak ada kandidat yang memperoleh minimal 50% suara, maka putaran kedua pilpres dijadwalkan digelar pada 28 Mei.
Kedua kandidat kini berharap mendapat dukungan dari para pendukung Sinan Ogan, capres ketiga dalam pilpres.
Ogan tersingkir setelah hanya meraih 5,2% suara. Namun, dukungannya terbukti krusial di putaran kedua pilpres untuk kedua kandidat yang tersisa.
Ogan, mantan anggota Partai Gerakan Nasionalis (MHP), seperti dikutip Daily Sabah, Jumat (19/5/2023), masih belum membuat pernyataan publik apakah dia akan mendukung Erdogan atau Kilicdaroglu.
Dia mengatakan, bagaimanapun, bahwa dia akan mendukung orang yang melawan “terorisme".
(mas)
tulis komentar anda