5 Suku Terbanyak di Ukraina, Yahudi Paling Kontroversial

Senin, 08 Mei 2023 - 15:57 WIB
Warga suku Ukraina berjalan melintasi perbatasan Ukraina dan Polandia setelah invasi militer Rusia. FOTO/Reuters
KIEV - Ukraina menjadi negara yang menjadi sorotan dunia internasional semenjak invasi Rusia ke negara tersebut. Ukraina sendiri memiliki suku asli yang bernama Ukraina.

Selain suku Ukraina, terdapat juga berbagai suku lainnya, seperti Rusia hingga Yahudi. Etnik Rusia masih mempertahankan bahasa Rusia dalam aktivitasnya. Keberagaman etnik di Ukraina itu dilindungi konstitusi.

Namun, latar belakang etnik tersebut kerap asosiasi dengan aksi saling dukung mendukung dalam perang Ukraina-Rusia. Misalnya, warga etnik Rusia di Ukraina dituding pengkhianat berpihak kepada militer Rusia. Hingga adanya pandangan bahwa perang di Ukraina merupakan perang etnik.





Ukraina

Etnik Ukraina merupakan kelompok slavik timur yang merupakan penduduk asli di negara tersebut. Mereka memiliki bahasa asli yakni Ukraina. Mereka menjadi etnik mayoritas di Ukraina dengan komposisi sekitar 77,8% dari total populasi warga. Etnik Ukraina kerap diasosiasikan dengan identitas negara Ukraina.

Berdirinya negara Ukraina juga berkembang dari mayoritas warga Ukraina yang menguasai wilayah tersebut. Hingga kini, etnik Ukraina tersebut menguasai perpolitikan dan militer di negara tersebut. "Setelah Ukraina menjadi negara merdeka setelah kehancuran Uni Soviet, identitas negara itu tidak bisa dilepaskan dari etnik mayoritas yakni Ukraina yang telah mengakar sejak lama," ungkap Daniele Scalea, peneliti sejarah Ukraina.

Rusia



Foto/TASS

Etnik Rusia umumnya tinggal di Crimea mencapai 58,8%, kawasan yang sudah dikuasai Moskow sejak Maret 2014. Etnik Rusia mulai masuk ke Ukraina sejak Kekaisaran Rusia mulai menjajah Ukraina sejak akhir abad 18. Kemudian, penemuan tambang batu bara di kawasan Donets Basin menyebabkan masuknya etnik Rusia. Populasi etnik Rusia hanya 17,2% dari total populasi di Ukraina. Selain itu, etnik Rusia juga menjadi mayoritas di Donetsk (48,2%) dan Makiivka (50,8%). Mereka umumnya menggunakan bahasa Rusia.

Sebelumnya, alasan Rusia menyerang Ukraina karena menganggap bahwa Moskow ingin menyelamatkan warga etnik Rusia yang menjadi korban penindasan. Invasi menjadi jalan bagi Rusia untuk menyelamatkan warga etnik tersebut. Nikolay Mitrokhin, pakar Rusia dari Carnegie Endowment for International Peace, mengungkapan pemimpin Rusia kerap menganggap bahwa warga etnik Rusia di Ukraina adalah warga negara mereka. "Pemimpin Rusia kerap menjadikan alasan nasionalisme etnik Rusia menjadi alasan untuk invasi," katanya.

Baca Juga: Ukraina Klaim Tembak Jatuh Rudal Hipersonik Rusia untuk Pertama Kalinya

Yahudi



Foto/PBS

Komunitas Yahudi masih eksis di Ukraina. Mereka tinggal di sana sejak ribuan tahun lalu. Berdasarkan World Jewish Congress, komunitas Yahudi di Ukraina menempati urutan ketiga komunitas Yahudi terbesar di Eropa dan kelima di dunia. Pembunuhan massal dan perburuan etnik Yahudi menjadikan mereka mengungsi pada abad 19 dan 20. Mayoritas etnik Yahudi meninggalkan Ukraina setelah kejatuhan komunisme karena sentimen anti-semit menjadi permasalahan utama bagi kelompok Yahudi.

Armenia





Foto/Ukrainer

Populasi etnik Armenia di Ukraina meningkat dua kali lipat sejak berakhirnya Uni Soviet. Mereka masih memiliki hubungan dekat dengan Rusia. 50% warga etnik Armenia berbicara dengan bahasa asli mereka, tetapi lebih dari 43% berbicara dengan bahasa Rusia. Hanya 6% yang menjadikan Ukraina sebagai bahasa utama mereka.

Belarusia



Foto/Belarus.by

Etnik Belarusia bermigrasi ke Ukraina sejak Ukraina dikuasai Uni Soviet. Seperti etnik minoritas lainnya, mereka menyebar ke seluruh penjuru Ukraina. Etnik Belarusia terbelah dalam sikap politik setelah invasi Rusia di Ukraina.
(wyn)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More