Penembakan Massal Kembali Guncang Serbia, 8 Orang Tewas
Jum'at, 05 Mei 2023 - 10:01 WIB
"Dia telah merencanakannya selama sebulan, menggambar sketsa ruang kelas dan membuat daftar anak-anak yang akan dia bunuh," kata polisi pada hari Rabu.
Penembakan di sekolah dasar Vladislav Ribnikar juga menyebabkan tujuh orang dirawat di rumah sakit - enam anak dan seorang guru. Seorang anak perempuan yang tertembak di kepala tetap dalam kondisi kritis, dan seorang anak laki-laki dalam kondisi serius dengan cedera tulang belakang, kata dokter pada Kamis pagi.
Penembak, yang diidentifikasi polisi sebagai Kosta Kecmanovic, belum memberikan motif apa pun atas tindakannya.
Aksi penembakan massal ini mengirimkan gelombang kejut ke seluruh negara Balkan yang tidak terbiasa dengan pembunuhan massal semacam itu. Namun, penembakan massal terakhir terjadi pada 2013 ketika seorang veteran perang membunuh 13 orang di sebuah desa di Serbia tengah.
Para ahli telah berulang kali memperingatkan bahaya yang ditimbulkan oleh jumlah senjata di negara itu akibat perang pada medio 1990-an. Mereka juga mencatat bahwa ketidakstabilan selama beberapa dekade akibat konflik serta kesulitan ekonomi yang berkelanjutan dapat memicu ledakan tersebut.
Penembakan di sekolah dasar Vladislav Ribnikar juga menyebabkan tujuh orang dirawat di rumah sakit - enam anak dan seorang guru. Seorang anak perempuan yang tertembak di kepala tetap dalam kondisi kritis, dan seorang anak laki-laki dalam kondisi serius dengan cedera tulang belakang, kata dokter pada Kamis pagi.
Penembak, yang diidentifikasi polisi sebagai Kosta Kecmanovic, belum memberikan motif apa pun atas tindakannya.
Aksi penembakan massal ini mengirimkan gelombang kejut ke seluruh negara Balkan yang tidak terbiasa dengan pembunuhan massal semacam itu. Namun, penembakan massal terakhir terjadi pada 2013 ketika seorang veteran perang membunuh 13 orang di sebuah desa di Serbia tengah.
Para ahli telah berulang kali memperingatkan bahaya yang ditimbulkan oleh jumlah senjata di negara itu akibat perang pada medio 1990-an. Mereka juga mencatat bahwa ketidakstabilan selama beberapa dekade akibat konflik serta kesulitan ekonomi yang berkelanjutan dapat memicu ledakan tersebut.
(ian)
tulis komentar anda