Serbia Tepis Bocoran Dokumen Pentagon Jual Senjata ke Ukraina

Kamis, 13 April 2023 - 05:19 WIB
loading...
Serbia Tepis Bocoran Dokumen Pentagon Jual Senjata ke Ukraina
Serbia menyangkal bocoran dokumen rahasia Pentagon yang menyatakan negara itu telah menjual senjata ke Ukraina. Foto/Ilustrasi
A A A
BELGRADE - Pemerintah Serbia membantah telah menjual senjata dan amunisi ke Ukraina . Bantahan itu dikeluarkan setelah muncul laporan yang mengklaim sebaliknya.

"Serbia belum dan tidak akan menjual senjata ke Ukraina atau Rusia," kata Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan Serbia Milos Vucevic dalam sebuah pernyataan.

"Kami telah menolak tuduhan itu lebih dari sepuluh kali, dan kami akan melakukannya lagi," imbuhnya seperti dikutip dari CNN, Kamis (13/4/2023).



Vucevic menanggapi laporan dokumen Pentagon yang bocor yang mengklaim Serbia telah mengirim atau berencana mengirim bantuan mematikan ke Ukraina.

"Seseorang jelas bertujuan untuk menyeret Serbia ke dalam konflik itu, tetapi kami mematuhi kebijakan kami secara konsisten," tegas Vucevic.

“Selalu ada kemungkinan bahwa beberapa senjata mungkin muncul secara misterius di wilayah di mana ada konflik, tetapi sama sekali tidak ada hubungannya dengan Serbia. Itu adalah pertanyaan bagi negara-negara yang tidak mematuhi norma internasional atau ketentuan perjanjian bisnis," dia menambahkan.



Sementara itu, CNN telah meninjau 53 dokumen yang bocor, yang semuanya tampaknya dibuat antara pertengahan Februari dan awal Maret.

Dokumen-dokumen Pentagon yang sangat rahasia itu telah memberikan jendela langka tentang bagaimana AS memata-matai sekutu dan musuh, sangat mengguncang para pejabat AS, yang khawatir pengungkapan itu dapat membahayakan sumber-sumber sensitif dan membahayakan hubungan luar negeri.

Banyak dokumen, yang menurut pejabat AS asli, memiliki tanda yang menunjukkan bahwa dokumen itu dibuat oleh badan intelijen Kepala Staf Gabungan, yang dikenal sebagai J2, dan tampaknya merupakan dokumen pengarahan.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1865 seconds (0.1#10.140)