Khamenei: Iran Tak Akan Pernah Lupakan Pembunuhan AS terhadap Jenderal Soleimani
Rabu, 22 Juli 2020 - 02:41 WIB
TEHERAN - Ayatollah Ali Khamenei , Pemimpin Tertinggi Iran , mengatakan Teheran tidak akan pernah melupakan pembunuhan Amerika Serikat (AS) terhadap jenderal topnya, Qassem Soleimani. Dia bersumpah bahwa Teheran akan membalas Washington.
Pernyataan Khamenei itu disampaikan ketika Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi berkunjung ke Teheran pada hari Selasa. Pada hari sebelumnya, pemimpin Baghdad itu telah bertemu Presiden Iran Hassan Rouhani.
"Iran tidak akan pernah melupakan pembunuhan AS terhadap Soleimani dan pasti akan memberikan pukulan balasan kepada Amerika," kata Khamenei selama pertemuan dengan al-Kadhimi seperti dikutip Al Arabinya English, Rabu (22/7/2020). (Baca: Khamenei: AS Akan Diusir dari Irak dan Suriah! )
Ini adalah pertemuan pertama Khamenei dengan pejabat asing dalam lima bulan terakhir. Pemimpin Tertinggi Iran berusia 81 tahun itu telah melakukan isolasi diri yang ketat setelah wabah virus corona baru (Covid-19) melanda negaranya.
Iran dilaporkan mendanai dan mempersenjatai puluhan milisi Syiah di Irak. Para milisi itu dianggap sebagai sumber ketidakstabilan di negeri 1001 malam tersebut.
Soleimani, yang sebelumnya memimpin Pasukan Quds—sayap tempur luar negeri dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran—tewas dalam serangan pesawat nirawak bersenjata AS di bandara internasional Baghdad pada 3 Januari.
Iran membalas beberapa hari kemudian dengan meluncurkan serangan rudal balistik terhadap pangkalan militer di Irak yang menampung para pasukan AS. Beberapa jam kemudian, IRGC menembak jatuh sebuah pesawat penumpang Ukraina di atas Teheran yang dikira sebagai misil rudal jelajah setelah berhari-hari membantah telah menembak pesawat sipil tersebut.
Khamenei mengatakan AS tidak menginginkan Irak yang merdeka dan kuat. (Baca juga: 4 Kapal Perang AS Berpotensi Konfrontasi dengan Tanker Iran di Karibia )
"Iran tidak ikut campur dalam hubungan Irak dengan AS , tetapi mengharapkan teman-teman Irak untuk mengetahui bahwa kehadiran AS di negara mana pun adalah sumber korupsi dan kehancuran," katanya.
"Iran tidak pernah dan tidak akan pernah ikut campur dalam urusan internal Irak," ujar Khamenei , yang menambahkan bahwa Teheran menentang apa pun yang melemahkan pemerintah Irak.
"Tentu saja, perluasan hubungan Iran-Irak memiliki lawan yang dipimpin oleh Amerika, tetapi kita tidak perlu takut kepada Amerika karena (Amerika) tidak dapat melakukan apa-apa," kata Khamenei.
Pernyataan Khamenei itu disampaikan ketika Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi berkunjung ke Teheran pada hari Selasa. Pada hari sebelumnya, pemimpin Baghdad itu telah bertemu Presiden Iran Hassan Rouhani.
"Iran tidak akan pernah melupakan pembunuhan AS terhadap Soleimani dan pasti akan memberikan pukulan balasan kepada Amerika," kata Khamenei selama pertemuan dengan al-Kadhimi seperti dikutip Al Arabinya English, Rabu (22/7/2020). (Baca: Khamenei: AS Akan Diusir dari Irak dan Suriah! )
Ini adalah pertemuan pertama Khamenei dengan pejabat asing dalam lima bulan terakhir. Pemimpin Tertinggi Iran berusia 81 tahun itu telah melakukan isolasi diri yang ketat setelah wabah virus corona baru (Covid-19) melanda negaranya.
Iran dilaporkan mendanai dan mempersenjatai puluhan milisi Syiah di Irak. Para milisi itu dianggap sebagai sumber ketidakstabilan di negeri 1001 malam tersebut.
Soleimani, yang sebelumnya memimpin Pasukan Quds—sayap tempur luar negeri dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran—tewas dalam serangan pesawat nirawak bersenjata AS di bandara internasional Baghdad pada 3 Januari.
Iran membalas beberapa hari kemudian dengan meluncurkan serangan rudal balistik terhadap pangkalan militer di Irak yang menampung para pasukan AS. Beberapa jam kemudian, IRGC menembak jatuh sebuah pesawat penumpang Ukraina di atas Teheran yang dikira sebagai misil rudal jelajah setelah berhari-hari membantah telah menembak pesawat sipil tersebut.
Khamenei mengatakan AS tidak menginginkan Irak yang merdeka dan kuat. (Baca juga: 4 Kapal Perang AS Berpotensi Konfrontasi dengan Tanker Iran di Karibia )
"Iran tidak ikut campur dalam hubungan Irak dengan AS , tetapi mengharapkan teman-teman Irak untuk mengetahui bahwa kehadiran AS di negara mana pun adalah sumber korupsi dan kehancuran," katanya.
"Iran tidak pernah dan tidak akan pernah ikut campur dalam urusan internal Irak," ujar Khamenei , yang menambahkan bahwa Teheran menentang apa pun yang melemahkan pemerintah Irak.
"Tentu saja, perluasan hubungan Iran-Irak memiliki lawan yang dipimpin oleh Amerika, tetapi kita tidak perlu takut kepada Amerika karena (Amerika) tidak dapat melakukan apa-apa," kata Khamenei.
(min)
tulis komentar anda