Khamenei: AS Akan Diusir dari Irak dan Suriah!
loading...
A
A
A
TEHERAN - Pemimpin Tertinggi Iran , Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan Amerika Serikat (AS) akan diusir dari Irak dan Suriah. Menurutnya, sekutu Washington sendiri mulai benci keberadaan Amerika.
"AS tidak akan tinggal di Irak atau Suriah dan harus menarik diri dan tentu saja akan diusir," kata Khamenei hari Minggu, yang dikutip dari situs resminya, Senin (18/5/2020).
Baik AS maupun Iran sama-sama terlibat konflik di Suriah. Teheran mendukung rezim Presiden Bashar al-Assad, sedangkan Washington mendukung pasukan Kurdi yang memerangi kelompok ISIS. Kedua negara itu telah menjadi pemain geopolitik utama di Irak sejak penggulingan diktator Saddam Hussein pada 2003.
"Bahkan para pemimpin beberapa sekutu Amerika membenci negarawan dan pemerintah Amerika , tidak mempercayai mereka dan acuh tak acuh terhadap mereka," kata Khamenei dalam konferensi video dengan para mahasiswa.
Menurut Khamenei, AS layak diusir karena jadi penghasut perang, melatih teroris, dan memberikan dukungan tanpa syarat untuk penindasan rezim Zionis yang semakin meningkat. (Baca: 4 Kapal Perang AS Berpotensi Konfrontasi dengan Tanker Iran di Karibia )
Teheran dan Washington sama-sama menjadi negara yang terpukul oleh pandemi Covid-19. Amerika mencatat jumlah kematian tertinggi di dunia dan Iran sedang berjuang keras melawan wabah tersebut di Timur Tengah.
Ketegangan kedua negara yang menjadi musuh bebuyutan ini telah meningkat sejak 2018, yakni ketika Presiden AS Donald Trump menarik Washington keluar dari perjanjian nuklir tentang Iran dan menerapkan kembali sanksi yang melumpuhkan ekonomi Iran.
Kedua negara itu bahkan nyaris terlibat perang besar dua kali. Pertama, ketika Iran menembak jatuh pesawat tak berawak AS di Teluk pada Juni 2019 dan kedua saat pesawat nirawak Amerika menyerang area sekitar bandara Baghdad yang menewaskan komandan Pasukan Quds, Jenderal Qasem Soleimani, pada Januari lalu.
"AS tidak akan tinggal di Irak atau Suriah dan harus menarik diri dan tentu saja akan diusir," kata Khamenei hari Minggu, yang dikutip dari situs resminya, Senin (18/5/2020).
Baik AS maupun Iran sama-sama terlibat konflik di Suriah. Teheran mendukung rezim Presiden Bashar al-Assad, sedangkan Washington mendukung pasukan Kurdi yang memerangi kelompok ISIS. Kedua negara itu telah menjadi pemain geopolitik utama di Irak sejak penggulingan diktator Saddam Hussein pada 2003.
"Bahkan para pemimpin beberapa sekutu Amerika membenci negarawan dan pemerintah Amerika , tidak mempercayai mereka dan acuh tak acuh terhadap mereka," kata Khamenei dalam konferensi video dengan para mahasiswa.
Menurut Khamenei, AS layak diusir karena jadi penghasut perang, melatih teroris, dan memberikan dukungan tanpa syarat untuk penindasan rezim Zionis yang semakin meningkat. (Baca: 4 Kapal Perang AS Berpotensi Konfrontasi dengan Tanker Iran di Karibia )
Teheran dan Washington sama-sama menjadi negara yang terpukul oleh pandemi Covid-19. Amerika mencatat jumlah kematian tertinggi di dunia dan Iran sedang berjuang keras melawan wabah tersebut di Timur Tengah.
Ketegangan kedua negara yang menjadi musuh bebuyutan ini telah meningkat sejak 2018, yakni ketika Presiden AS Donald Trump menarik Washington keluar dari perjanjian nuklir tentang Iran dan menerapkan kembali sanksi yang melumpuhkan ekonomi Iran.
Kedua negara itu bahkan nyaris terlibat perang besar dua kali. Pertama, ketika Iran menembak jatuh pesawat tak berawak AS di Teluk pada Juni 2019 dan kedua saat pesawat nirawak Amerika menyerang area sekitar bandara Baghdad yang menewaskan komandan Pasukan Quds, Jenderal Qasem Soleimani, pada Januari lalu.
(min)