4 Kapal Perang AS Berpotensi Konfrontasi dengan Tanker Iran di Karibia

Senin, 18 Mei 2020 - 08:58 WIB
loading...
4 Kapal Perang AS Berpotensi...
Beberapa kapal perang Amerika Serikat saat beroperasi di perairan Karibia. Foto/IFP News
A A A
CARACAS - Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah mengerahkan empat kapal perang ke perairan Karibia. Empat kapal itu berpotensi konfrontasi dengan kapal-kapaltanker minyak Iran yang menuju Venezuela .

Media Iran, Fars News, mengklaim telah menerima informasi bahwa empat kapal perang Angkatan Laut Amerika sudah berada di Karibia untuk memungkinkan mereka berkonfrontasi dengan kapal tanker minyak Iran. Namun, militer Washington tidak mengonfirmasi laporan tersebut.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif pada hari Minggu memperingatkan AS agar tidak mengerahkan Angkatan Laut-nya ke Karibia untuk mengganggu pengiriman bahan bakar Iran ke Venezuela.

Menurut seorang analis pengiriman minyak, lima kapal tanker berbendera Iran yang sarat dengan bahan bakar bernilai puluhan juta dolar sedang menuju Venezuela . (Baca: 11 Kapal Iran Kepung Beberapa Kapal Perang AS dalam Jarak 9 Meter )

Dalam sepucuk surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Zarif memperingatkan bahaya dari gerakan Amerika dalam mengerahkan Angkatan Laut-nya ke Karibia untuk campur tangan dan menciptakan gangguan dalam pengiriman bahan bakar Iran ke Venezuela.

"Tindakan seperti itu akan (menjadi) ilegal dan merupakan bentuk pembajakan," kata Kementerian Luar Negeri Iran. "AS akan bertanggung jawab atas konsekuensinya."

Seorang pejabat senior di dalam pemerintahan Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada kantor berita Reuters pada Kamis pekan lalu bahwa AS sedang mempertimbangkan langkah-langkah yang dapat diambil sebagai tanggapan atas pengiriman bahan bakar Iran ke Venezuela, negara yang dilanda krisis ekonomi dan politik.

Wakil Zarif, Abbas Araghchi, telah memanggil duta besar Swiss di Iran, yang mewakili kepentingan Washington di Teheran, untuk menyampaikan peringatan serius Iran pada hari Minggu. Araghchi mengatakan setiap ancaman potensial terhadap kapal tanker Iran akan disambut dengan respons cepat dan tegas.

AS telah menjatuhkan sanksi sepihak yang bertujuan mengakhiri ekspor minyak oleh Iran dan Venezuela. Kedua negara tersebut merupakan produsen minyak mentah utama. (Baca juga: Kehabisan Uang, Venezuela Bayar Bantuan Iran dengan 9 Ton Emas )

Lima kapal tanker Iran kemungkinan membawa sedikitnya USD45,5 juta bensin dan produk-produk serupa kini berlayar ke Venezuela . Pengiriman bahan bakar itu bagian dari kesepakatan yang lebih luas antara kedua negara dan dianggap melanggar sanksi yang diterapkan secara sepihak oleh AS . Pengiriman lima kapal tanker itu berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan antara Teheran dan Washington.

Pelayaran kelima kapal tanker terjadi setelah Presiden Venezuela Nicolas Maduro beralih ke Iran untuk membantu menghidupkan kembali industri minyak Caracas yang lumpuh setelah dilanda kekacauan ekonomi dan politik.

"Ini seperti yang baru untuk semua orang," kata Kapten Ranjith Raja, seorang analis perusahaan Refinitiv yang melacak pengiriman kapal-kapal tanker Iran di laut. "Kami belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya," ujarnya, seperti dikutip Al Jazeera, Senin (18/5/2020).
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
China Upgrade Besar-besaran...
China Upgrade Besar-besaran Pangkalan di Laut China Selatan, Terlihat Pesawat Pengebom H-6K
Perang Dagang Sengit,...
Perang Dagang Sengit, Diplomat Beijing: Gaun Sekretaris Pers Gedung Putih Buatan China
AS Kembali Tangkap Mahasiswa...
AS Kembali Tangkap Mahasiswa Pro-Palestina, Namanya Mohsen Mahdawi
Kepala Pentagon: China...
Kepala Pentagon: China Dapat Tenggelamkan Seluruh Kapal Induk AS dalam 20 Menit
Wanita Ini Gugat Lab...
Wanita Ini Gugat Lab DNA karena Hasil yang Keliru Membuatnya Terlanjur Aborsi
3 Anggota Keluarga Donald...
3 Anggota Keluarga Donald Trump yang Mendapat Untung Besar dari Kripto
Aneh tapi Nyata, Kepala...
Aneh tapi Nyata, Kepala Wanita Ini Terputus di Bagian Dalam tapi Berhasil Disambungkan Kembali
Negara Bagian AS Teken...
Negara Bagian AS Teken UU Larang Transplantasi Organ dari China
Wow! Vietnam Bakal Gratiskan...
Wow! Vietnam Bakal Gratiskan Uang Sekolah TK hingga SMA termasuk Swasta, Siapkan Rp5,3 Triliun
Rekomendasi
Izin Operasional Habis,...
Izin Operasional Habis, Pelayanan RSUD dr. Husni Thamrin Natal Berhenti Sementara
Sidang Perdana Gugatan...
Sidang Perdana Gugatan Wanprestasi dan Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Digelar Bersamaan
Tragis! Bapak Kendarai...
Tragis! Bapak Kendarai Motor Tabrak Tembok di Jombang, Anak yang Dibonceng Tewas
Berita Terkini
Siapa Syekh Mishary?...
Siapa Syekh Mishary? Imam Kuwait yang Pernah Mengkritik Hamas dan Selalu Memuji Raja Salman
12 menit yang lalu
Uni Eropa Larang Calon...
Uni Eropa Larang Calon Anggotanya Rayakan Kemenangan Perang Dunia II di Moskow
1 jam yang lalu
Pasukan Elite Israel...
Pasukan Elite Israel Brigade Golani Tandatangani Petisi Minta Perang Gaza Diakhiri
2 jam yang lalu
3 Ulama Arab Saudi yang...
3 Ulama Arab Saudi yang Pernah Ditangkap karena Dianggap Terlalu Vokal Terhadap Pemerintah
3 jam yang lalu
Dari Mana Kekayaaan...
Dari Mana Kekayaaan Raja Salman Berasal?
3 jam yang lalu
China Upgrade Besar-besaran...
China Upgrade Besar-besaran Pangkalan di Laut China Selatan, Terlihat Pesawat Pengebom H-6K
4 jam yang lalu
Infografis
5 Negara yang Memilih...
5 Negara yang Memilih Jalur Negosiasi Tarif dengan AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved