3 Tahun Dipenjara, Whistleblower COVID-19 Bebas dan Pulang ke Wuhan

Rabu, 03 Mei 2023 - 02:07 WIB
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Negeri Tirai Bambu itu telah melaporkan 120.000 kematian sejak dimulainya pandemi. Hampir setengahnya tercatat antara 8 Desember 2022 dan 12 Januari 2023. Namun angka tersebut tidak mewakili jumlah sebenarnya.

Pada bulan Februari, para pemimpin tertinggi Partai Komunis China mengumumkan "kemenangan yang menentukan" atas COVID, dengan tingkat kematian terendah di dunia. Mereka juga mengatakan keluarnya COVID di negara itu adalah "keajaiban".

Buku teks sejarah baru berbicara tentang bagaimana pemerintah China mencapai pencapaian besar dalam mengoordinasikan pencegahan dan pengendalian pandemi.

Dan mesin sensor China yang cepat dan efektif juga berarti bahwa video dan akun yang dibagikan oleh orang-orang seperti Fang kemungkinan besar akan hilang dari ingatan, jika mereka belum melakukannya.

"Saya mengunjungi China pada bulan Maret, dan pengamatan saya adalah bahwa orang-orang di sana ingin pindah dan meninggalkan masa lalu," kata Yanzhong Huang, peneliti senior untuk kesehatan global di Dewan Hubungan Luar Negeri.

"Mereka harus menanggung nol-COVID yang kejam untuk waktu yang lama, dan sekarang mereka merindukan untuk kembali ke cara hidup yang lebih normal," imbuhnya.

Namun, tambahnya, keinginan untuk maju juga didorong oleh minimnya diskusi atau debat publik.

Tidak semua orang di Wuhan lupa seperti apa kehidupan di awal tahun 2020 ini.

Seorang warga berusia 31 tahun, yang tidak ingin mengungkapkan nama lengkapnya, mengatakan dia belum pernah mendengar tentang Fang Bin tetapi ingat Li Wenliang, seorang dokter yang mencoba memperingatkan dunia tentang virus corona dan meninggal setelah tertular.

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More