Sekjen PBB Desak Semua Pihak yang Berperang di Sudan Setop Kekerasan
Minggu, 16 April 2023 - 05:45 WIB
NEW YORK - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyerukan untuk segera mengakhiri kekerasan di Sudan.
Pernyataan itu muncul pada Sabtu (15/4/2023), menurut juru bicaranya di Twitter.
Bentrokan antara militer dan pasukan paramiliter negara itu menewaskan 25 orang.
Guterres berbicara dengan para pemimpin tentara Sudan dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF), presiden Mesir dan ketua Komisi Uni Afrika, kata juru bicara itu.
Pada Kamis, RSF dilaporkan melakukan pemindahan mendadak pasukannya di dekat bandara di kota utara Merowe.
Tentara Sudan mengeluarkan pernyataan yang mengatakan pemindahan itu ilegal dan tidak dikoordinasikan dengan komando.
Bentrokan pecah sebelumnya pada Sabtu. RSF mengklaim merebut kendali Istana Republik di Khartoum dan bandara di Khartoum dan Merowe.
Tentara nasional membantah pengambilalihan istana kepresidenan dan mengatakan mereka membom pangkalan RSF di dekat Khartoum.
Organisasi internasional dan berbagai negara, termasuk Rusia, Mesir, Uni Eropa, dan AS, telah meminta pihak-pihak yang bermusuhan di Sudan untuk menghentikan tembakan dan memulai dialog.
Dua maskapai besar, EgyptAir dan Saudia, untuk sementara menangguhkan penerbangan ke Sudan, dengan alasan ketidakamanan.
Sementara itu, komando Angkatan Bersenjata Sudan menolak negosiasi atau kesepakatan apa pun dengan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) sampai RSF menghentikan tindakan "pelanggaran hukum" mereka, ungkap laporan penyiar Amerika berbahasa Arab mengutip pernyataan tentara.
“Tidak akan ada dialog atau kesepakatan antara kedua pihak yang bertikai sampai RSF mengakhiri tindakannya yang melanggar hukum," papar laporan itu.
Pernyataan itu muncul pada Sabtu (15/4/2023), menurut juru bicaranya di Twitter.
Bentrokan antara militer dan pasukan paramiliter negara itu menewaskan 25 orang.
Guterres berbicara dengan para pemimpin tentara Sudan dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF), presiden Mesir dan ketua Komisi Uni Afrika, kata juru bicara itu.
Pada Kamis, RSF dilaporkan melakukan pemindahan mendadak pasukannya di dekat bandara di kota utara Merowe.
Tentara Sudan mengeluarkan pernyataan yang mengatakan pemindahan itu ilegal dan tidak dikoordinasikan dengan komando.
Bentrokan pecah sebelumnya pada Sabtu. RSF mengklaim merebut kendali Istana Republik di Khartoum dan bandara di Khartoum dan Merowe.
Tentara nasional membantah pengambilalihan istana kepresidenan dan mengatakan mereka membom pangkalan RSF di dekat Khartoum.
Organisasi internasional dan berbagai negara, termasuk Rusia, Mesir, Uni Eropa, dan AS, telah meminta pihak-pihak yang bermusuhan di Sudan untuk menghentikan tembakan dan memulai dialog.
Dua maskapai besar, EgyptAir dan Saudia, untuk sementara menangguhkan penerbangan ke Sudan, dengan alasan ketidakamanan.
Sementara itu, komando Angkatan Bersenjata Sudan menolak negosiasi atau kesepakatan apa pun dengan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) sampai RSF menghentikan tindakan "pelanggaran hukum" mereka, ungkap laporan penyiar Amerika berbahasa Arab mengutip pernyataan tentara.
“Tidak akan ada dialog atau kesepakatan antara kedua pihak yang bertikai sampai RSF mengakhiri tindakannya yang melanggar hukum," papar laporan itu.
(sya)
tulis komentar anda