Kisah Putra Pendiri Hamas Membelot ke Israel dan Keluar dari Islam

Minggu, 09 April 2023 - 04:19 WIB
Pada tahun 2005, dia diam-diam dibaptis di Tel Aviv oleh seorang turis Kristen yang tidak dikenal. Dia meninggalkan Tepi Barat menuju Amerika Serikat pada tahun 2007, dan tinggal beberapa lama di San Diego, California, di mana dia bergabung dengan Gereja Jalan Barabas.

Pada Agustus 2008, Yousef secara terbuka mengungkapkan kekristenannya, dan meninggalkan kepemimpinan Hamas dan Arab, sehingga membahayakan dirinya sendiri dan mengekspos keluarganya di Ramallah untuk dianiaya.

Yousef juga mengklaim bahwa tujuannya adalah untuk membawa perdamaian ke Timur Tengah; dia berharap untuk kembali ke tanah airnya ketika ada kedamaian.

Saudara laki-laki Yousef, Ouwais, mencela laporan tentang aktivitasnya, dengan mengatakan: "Itu penuh kebohongan; semuanya bohong."

Ouwais juga mengungkapkan bahwa kontak terakhir antara keluarganya dan Yousef terjadi lebih dari setahun sebelum berita tentang spionasenya muncul.

Sheikh Hassan Yousef, ayah Yousef, saat berada di penjara Israel, tidak lagi mengakui putranya karena menjadi mata-mata Israel.

Laporan Haaretz tentang Yousef dijelaskan oleh anggota Parlemen Hamas, Mushir al-Masri sebagai "perang psikologis yang dilancarkan terhadap rakyat Palestina... [itu] tidak pantas ditanggapi".

Yousef pernah diancam dideportasi dari AS karena pernyataan dalam bukunya tentang bekerja untuk Hamas ditafsirkan sebagai "memberikan dukungan material kepada organisasi teroris yang ditunjuk AS". Yousef menjelaskan bahwa maksud pernyataannnya adalah untuk melemahkan kelompok Hamas.

Kasusnya kemudian berlanjut ke tahap deportasi, meskipun Yousef memperingatkan bahwa dia kemungkinan akan dieksekusi oleh Otoritas Palestina jika dideportasi ke Tepi Barat.

Pada 24 Juni 2010, pejabat Shin Bet Gonen Ben Itzhak, yang selama 10 tahun bekerja dengan Yousef dengan nama samaran "Loai", mengungkapkan identitasnya sendiri untuk bersaksi atas nama Yousef di sidang imigrasi di San Diego.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More