Panas, Kedutaan Besar China Kirim Surat Ancaman ke Kongres AS
Rabu, 05 April 2023 - 23:13 WIB
WASHINGTON - Kedutaan Besar (Kedubes) China menulis email ancaman kepada Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Kevin McCarthy dan anggota Kongres lainnya. Itu dilakukan setelah mereka berencana bertemu dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pada hari Rabu (5/4/2023) waktu setempat.
Tsai telah bertemu dengan senator AS dan juga dijadwalkan untuk berbicara dengan McCarthy minggu ini, mengingatkan kunjungan mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan tahun lalu.
Li Xiang, penghubung kedutaan China untuk Kongres AS, menulis email peringatan hampir empat halaman kepada anggota parlemen tentang konsekuensi yang tidak jelas.
"Saya harus menunjukkan bahwa China tidak akan duduk diam menghadapi provokasi terang-terangan dan kemungkinan besar akan mengambil tindakan yang diperlukan dan tegas dalam menanggapi situasi yang tidak diinginkan. Mari bekerja sama untuk mencegah hal seperti itu terjadi," tulis Li, menurut salinan email yang diperoleh PunchBowl News, seperti dikutip dari Fox News.
"Kunjungan mantan Ketua Pelosi ke Taiwan tahun lalu memicu krisis serius dalam hubungan China-AS, dan pelajaran harus dipetik," lanjut Li.
Tsai tiba di New York City minggu lalu dan menyampaikan pidato kepada sesama warga Taiwan di New York. Tsai berterima kasih kepada Amerika Serikat atas bantuan keamanannya dan mendesak persatuan Taiwan.
"Taiwan yang lebih aman, dunia akan lebih aman," katanya, berjanji bahwa Taiwan akan bekerja dengan mitra demokrasinya untuk tetap berada di jalur demokrasi.
China sebelumnya mengirimkan peringatan khusus kepada McCarthy pada hari Selasa mengenai potensi pertemuan pasangan tersebut, menuduhnya akan melanggar kebijakan "Satu China".
"Ketua (DPR AS) McCarthy mengabaikan dukungan luas komunitas internasional untuk prinsip One-China, menolak untuk mengambil pelajaran dari kesalahan orang lain, dan bersikeras bermain 'kartu Taiwan,' tidak diragukan lagi akan merusak hubungan China-AS, dan bahkan memperkuat tekad yang kuat dari orang-orang China untuk bersatu dan berjuang untuk reunifikasi nasional," tulis seorang juru bicara konsulat China di Los Angeles.
Kebijakan "Satu China", yang diadopsi oleh AS dan negara-negara lain, menetapkan bahwa pemerintah Beijing adalah satu-satunya pemerintah China yang sah.
China bereaksi terhadap pertemuan Pelosi dengan Tsai pada tahun lalu dengan menggelar latihan militer selama berminggu-minggu. Angkatan Laut dan Angkatan Udara China dikerahkan di sekitar pulau itu dalam simulasi nyata invasi.
Tsai telah bertemu dengan senator AS dan juga dijadwalkan untuk berbicara dengan McCarthy minggu ini, mengingatkan kunjungan mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan tahun lalu.
Li Xiang, penghubung kedutaan China untuk Kongres AS, menulis email peringatan hampir empat halaman kepada anggota parlemen tentang konsekuensi yang tidak jelas.
"Saya harus menunjukkan bahwa China tidak akan duduk diam menghadapi provokasi terang-terangan dan kemungkinan besar akan mengambil tindakan yang diperlukan dan tegas dalam menanggapi situasi yang tidak diinginkan. Mari bekerja sama untuk mencegah hal seperti itu terjadi," tulis Li, menurut salinan email yang diperoleh PunchBowl News, seperti dikutip dari Fox News.
"Kunjungan mantan Ketua Pelosi ke Taiwan tahun lalu memicu krisis serius dalam hubungan China-AS, dan pelajaran harus dipetik," lanjut Li.
Tsai tiba di New York City minggu lalu dan menyampaikan pidato kepada sesama warga Taiwan di New York. Tsai berterima kasih kepada Amerika Serikat atas bantuan keamanannya dan mendesak persatuan Taiwan.
"Taiwan yang lebih aman, dunia akan lebih aman," katanya, berjanji bahwa Taiwan akan bekerja dengan mitra demokrasinya untuk tetap berada di jalur demokrasi.
China sebelumnya mengirimkan peringatan khusus kepada McCarthy pada hari Selasa mengenai potensi pertemuan pasangan tersebut, menuduhnya akan melanggar kebijakan "Satu China".
"Ketua (DPR AS) McCarthy mengabaikan dukungan luas komunitas internasional untuk prinsip One-China, menolak untuk mengambil pelajaran dari kesalahan orang lain, dan bersikeras bermain 'kartu Taiwan,' tidak diragukan lagi akan merusak hubungan China-AS, dan bahkan memperkuat tekad yang kuat dari orang-orang China untuk bersatu dan berjuang untuk reunifikasi nasional," tulis seorang juru bicara konsulat China di Los Angeles.
Kebijakan "Satu China", yang diadopsi oleh AS dan negara-negara lain, menetapkan bahwa pemerintah Beijing adalah satu-satunya pemerintah China yang sah.
China bereaksi terhadap pertemuan Pelosi dengan Tsai pada tahun lalu dengan menggelar latihan militer selama berminggu-minggu. Angkatan Laut dan Angkatan Udara China dikerahkan di sekitar pulau itu dalam simulasi nyata invasi.
(ian)
tulis komentar anda