Menteri Cantik Prancis Tampil di Sampul Playboy, Bela Kebebasan Tubuh Wanita
Senin, 03 April 2023 - 13:31 WIB
PARIS - Menteri Ekonomi Sosial dan Asosiasi Prancis Marlene Schiappa (40) memicu kemarahan di kalangan pejabat pemerintah setelah tampil di sampul depan majalah Playboy.
Menteri berparas cantik itu juga melayani wawancara setebal 12 halaman tentang hak-hak perempuan dan gay serta aborsi.
Dia jadi model—dengan mengeanakan pakaian—untuk sampul depan majalah Playboy ketika negaranya sedang diguncang demo rusuh menentang rencana menaikkan usia pensiun menjadi dua tahun.
Namun, Schiappa membela diri atas penampilannya di sampul majalah tersebut.
"Membela hak perempuan untuk melakukan apa yang mereka inginkan dengan tubuh mereka: di mana saja dan sepanjang waktu," tulis Schiappa di Twitter.
"Di Prancis, wanita bebas. Apakah itu mengganggu retrogrades dan munafik atau tidak."
Tindakannya telah membuat jengkel beberapa rekan di pemerintahan Presiden Emmanuel Macron yang telah berjuang melawan aksi mogok dan demo rusuh yang semakin keras menentang rencana reformasi pensiun.
Penampilan Schiappa mengenakan gaun desainer untuk majalah glamour dipandang oleh beberapa orang sebagai tindakan mengirimkan pesan yang salah, di mana salah satunya mengira itu adalah lelucon April Mop ketika mereka pertama kali mendengarnya.
Perdana Menteri Elisabeth Borne menelepon Schiappa untuk mengatakan kepadanya bahwa itu sama sekali tidak pantas, terutama dalam periode saat ini. Kekesalan PM Borne diungkap seorang ajudannya kepada AFP.
Anggota Parlemen Hijau dan sesama aktivis hak-hak perempuan Sandrine Rousseau, seorang pengkritik yang blakblakan terhadap pemerintah sentris, mengatakan: "Di manakah rasa hormat terhadap rakyat Prancis?"
"Orang-orang yang harus bekerja selama dua tahun lagi, yang berdemonstrasi, yang kehilangan gaji, yang tidak bisa makan karena inflasi," ujarnya kepada saluran BFM, yang dilansir Senin (3/4/2023).
"Tubuh perempuan seharusnya bisa diekspos di mana saja, saya tidak masalah dengan itu, tapi ada konteks sosialnya," imbuh dia.
Pihak majalah Playboy membela penyebaran gambar sampul depannya tersebut.
"Schiappa adalah yang paling 'cocok dengan Playboy' dari menteri pemerintah karena dia terikat pada hak-hak perempuan dan dia mengerti bahwa itu bukan majalah untuk macho lama tetapi bisa menjadi instrumen untuk tujuan feminis," kata editor Playboy Jean-Christophe Florentin kepada AFP.
"Playboy bukanlah majalah 'soft porn', tetapi 'mook' (campuran buku dan majalah) setebal 300 halaman yang bersifat intelektual dan sedang tren," imbuh Florentin, sambil mengakui: "Masih ada beberapa wanita telanjang tetapi mereka bukan sebagian besar halaman."
Kritik lain terhadap Schiappa berfokus pada isu yang lebih luas tentang strategi komunikasi pemerintah sentris.
Macron, yang jarang memberikan wawancara kepada pers Prancis, menyampaikan pemikirannya tentang kekuatan politik dan pensiun dalam wawancara panjang yang diterbitkan di majalah anak-anak "Pif, le mag" pekan lalu.
Menteri berparas cantik itu juga melayani wawancara setebal 12 halaman tentang hak-hak perempuan dan gay serta aborsi.
Dia jadi model—dengan mengeanakan pakaian—untuk sampul depan majalah Playboy ketika negaranya sedang diguncang demo rusuh menentang rencana menaikkan usia pensiun menjadi dua tahun.
Namun, Schiappa membela diri atas penampilannya di sampul majalah tersebut.
"Membela hak perempuan untuk melakukan apa yang mereka inginkan dengan tubuh mereka: di mana saja dan sepanjang waktu," tulis Schiappa di Twitter.
"Di Prancis, wanita bebas. Apakah itu mengganggu retrogrades dan munafik atau tidak."
Tindakannya telah membuat jengkel beberapa rekan di pemerintahan Presiden Emmanuel Macron yang telah berjuang melawan aksi mogok dan demo rusuh yang semakin keras menentang rencana reformasi pensiun.
Penampilan Schiappa mengenakan gaun desainer untuk majalah glamour dipandang oleh beberapa orang sebagai tindakan mengirimkan pesan yang salah, di mana salah satunya mengira itu adalah lelucon April Mop ketika mereka pertama kali mendengarnya.
Perdana Menteri Elisabeth Borne menelepon Schiappa untuk mengatakan kepadanya bahwa itu sama sekali tidak pantas, terutama dalam periode saat ini. Kekesalan PM Borne diungkap seorang ajudannya kepada AFP.
Anggota Parlemen Hijau dan sesama aktivis hak-hak perempuan Sandrine Rousseau, seorang pengkritik yang blakblakan terhadap pemerintah sentris, mengatakan: "Di manakah rasa hormat terhadap rakyat Prancis?"
"Orang-orang yang harus bekerja selama dua tahun lagi, yang berdemonstrasi, yang kehilangan gaji, yang tidak bisa makan karena inflasi," ujarnya kepada saluran BFM, yang dilansir Senin (3/4/2023).
"Tubuh perempuan seharusnya bisa diekspos di mana saja, saya tidak masalah dengan itu, tapi ada konteks sosialnya," imbuh dia.
Pihak majalah Playboy membela penyebaran gambar sampul depannya tersebut.
"Schiappa adalah yang paling 'cocok dengan Playboy' dari menteri pemerintah karena dia terikat pada hak-hak perempuan dan dia mengerti bahwa itu bukan majalah untuk macho lama tetapi bisa menjadi instrumen untuk tujuan feminis," kata editor Playboy Jean-Christophe Florentin kepada AFP.
"Playboy bukanlah majalah 'soft porn', tetapi 'mook' (campuran buku dan majalah) setebal 300 halaman yang bersifat intelektual dan sedang tren," imbuh Florentin, sambil mengakui: "Masih ada beberapa wanita telanjang tetapi mereka bukan sebagian besar halaman."
Kritik lain terhadap Schiappa berfokus pada isu yang lebih luas tentang strategi komunikasi pemerintah sentris.
Macron, yang jarang memberikan wawancara kepada pers Prancis, menyampaikan pemikirannya tentang kekuatan politik dan pensiun dalam wawancara panjang yang diterbitkan di majalah anak-anak "Pif, le mag" pekan lalu.
(mas)
tulis komentar anda