Balas Dendam, Putin Dapat Luncurkan Serangan Nuklir untuk Kehancuran Ukraina
Sabtu, 01 April 2023 - 10:56 WIB
"Kondisi di atas perlu dipertimbangkan dengan peringatan bahwa mereka menganggap Presiden Putin mampu membuat pilihan rasional berdasarkan penilaian objektif atas situasinya dan Rusia," kata lembaga tersebut dalam laporannya.
“Mereka tidak memperhitungkan kemungkinan Putin terobsesi dan/atau delusi, atau dia tidak menerima gambaran yang jelas atau akurat dari orang-orang di sekitarnya tentang peristiwa dunia dan kemajuan perangnya."
"Juga tidak mungkin masalah ini diperparah oleh kondisi kesehatan fisik atau mental Putin sendiri...Faktor-faktor seperti ini dapat berkontribusi pada indikator keterputusan yang semakin luas antara Putin dan kenyataan," imbuh laporan Chatham House.
Giles menyarankan bahwa dalam upaya untuk mencegah Putin mempertimbangkan serangan nuklir, Amerika Serikat (AS), Inggris, dan sekutu Barat lainnya tidak boleh membiarkan diri mereka menerima ancaman Moskow.
“Jika Rusia diizinkan untuk mencapai kesuksesan melalui intimidasi nuklir, ini memvalidasi konsep pemaksaan nuklir tidak hanya untuk Moskow tetapi juga untuk negara agresif, tegas, atau nakal lainnya di seluruh dunia," katanya.
“Peluang 'non-zero' [Putin menggunakan senjata nuklir] harus dikurangi lebih jauh dengan mempertimbangkan kembali pesan dari AS dan sekutunya mengenai kemungkinan hasil penggunaan nuklir," paparnya.
Pekan lalu, Putin mengumumkan bahwa Rusia memutuskan akan mengerahkan senjata nuklir taktis ke wilayah Belarusia. Menurutnya, keputusannya tidak melanggar hukum internasional karena AS juga melakukannya di lima negara Eropa selama puluhan tahun.
Sedangkan Belarusia mengatakan telah memutuskan untuk menjadi tuan rumah senjata nuklir taktis Rusia sebagai respons atas sanksi Barat.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
“Mereka tidak memperhitungkan kemungkinan Putin terobsesi dan/atau delusi, atau dia tidak menerima gambaran yang jelas atau akurat dari orang-orang di sekitarnya tentang peristiwa dunia dan kemajuan perangnya."
"Juga tidak mungkin masalah ini diperparah oleh kondisi kesehatan fisik atau mental Putin sendiri...Faktor-faktor seperti ini dapat berkontribusi pada indikator keterputusan yang semakin luas antara Putin dan kenyataan," imbuh laporan Chatham House.
Giles menyarankan bahwa dalam upaya untuk mencegah Putin mempertimbangkan serangan nuklir, Amerika Serikat (AS), Inggris, dan sekutu Barat lainnya tidak boleh membiarkan diri mereka menerima ancaman Moskow.
“Jika Rusia diizinkan untuk mencapai kesuksesan melalui intimidasi nuklir, ini memvalidasi konsep pemaksaan nuklir tidak hanya untuk Moskow tetapi juga untuk negara agresif, tegas, atau nakal lainnya di seluruh dunia," katanya.
“Peluang 'non-zero' [Putin menggunakan senjata nuklir] harus dikurangi lebih jauh dengan mempertimbangkan kembali pesan dari AS dan sekutunya mengenai kemungkinan hasil penggunaan nuklir," paparnya.
Pekan lalu, Putin mengumumkan bahwa Rusia memutuskan akan mengerahkan senjata nuklir taktis ke wilayah Belarusia. Menurutnya, keputusannya tidak melanggar hukum internasional karena AS juga melakukannya di lima negara Eropa selama puluhan tahun.
Sedangkan Belarusia mengatakan telah memutuskan untuk menjadi tuan rumah senjata nuklir taktis Rusia sebagai respons atas sanksi Barat.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
(min)
tulis komentar anda