39 Tewas dalam Kebakaran Pusat Penahanan Imigran Meksiko

Selasa, 28 Maret 2023 - 21:13 WIB
Sebanyak 39 orang tewas dalam kebakaran pusat penahanan imigran di Meksiko. Foto/AP
MEXICO CITY - Sebuah badan pemerintah Meksiko menyatakan kebakaran di pusat penahanan imigrasi negara itu di dekat perbatasan Amerika Serikat (AS) menewaskan puluhan migran. Ini adalah salah satu insiden paling mematikan yang pernah terjadi di penjara imigrasi di negara itu.

Beberapa jam setelah kebakaran terjadi pada Senin malam, deretan mayat diletakkan di bawah lembaran perak berkilauan di luar fasilitas di Ciudad Juarez, yang berada di seberang El Paso, Texas, dan titik penyeberangan utama bagi para migran. Ambulans, pemadam kebakaran, dan mobil van dari kamar mayat memenuhi tempat kejadian.

"39 orang tewas dan 29 lainnya luka-luka dan berada dalam kondisi sangat serius," menurut Institut Imigrasi Nasional seperti dikutip dari The Associated Press, Selasa (28/3/2023).



Badan tersebut juga mengatakan ada 68 pria dari Amerika Tengah dan Selatan yang ditahan di fasilitas tersebut pada saat kebakaran terjadi.



Ini adalah insiden paling mematikan di dalam fasilitas imigrasi Meksiko dalam baru-baru ini. Pihak berwenang sedang menyelidiki penyebab kebakaran dan Komisi HAM telah dipanggil untuk membantu para migran.

Ketegangan antara pihak berwenang dan migran tampaknya memuncak dalam beberapa pekan terakhir di Ciudad Juarez, di mana tempat penampungan penuh dengan orang yang menunggu kesempatan untuk menyeberang ke AS atau yang telah meminta suaka di sana dan sedang menunggu prosesnya.

Lebih dari 30 tempat penampungan migran dan organisasi advokasi lainnya menerbitkan surat terbuka pada 9 Maret yang mengeluhkan kriminalisasi migran dan pencari suaka di kota tersebut. Mereka menuduh pihak berwenang melakukan pelecehan dan menggunakan kekuatan berlebihan dalam mengumpulkan para migran, mengeluh bahwa polisi kota menanyai orang-orang di jalan tentang status imigrasi mereka tanpa sebab.

Tingkat frustrasi yang tinggi di Ciudad Juarez terlihat jelas awal bulan ini ketika ratusan migran yang sebagian besar warga Venezuela bertindak atas desas-desus palsu bahwa AS akan mengizinkan mereka memasuki negara itu mencoba memaksa mereka melintasi salah satu jembatan internasional ke El Paso. Namun otoritas AS memblokir upaya mereka.



Badan imigrasi nasional mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya menolak tindakan yang menyebabkan tragedi ini tanpa penjelasan lebih lanjut tentang kemungkinan tindakan tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, ketika Meksiko telah meningkatkan upaya untuk membendung aliran migrasi ke perbatasan AS di bawah tekanan dari pemerintah Amerika, badan tersebut telah berjuang mengatasi kepadatan fasilitasnya. Dan penjara imigrasi negara telah menyaksikan protes dan kerusuhan dari waktu ke waktu.

Sebagian besar migran Venezuela melakukan kerusuhan di dalam pusat imigrasi di Tijuana pada bulan Oktober yang harus dikendalikan oleh polisi dan pasukan Garda Nasional.

Pada bulan November, puluhan migran melakukan kerusuhan di pusat penahanan terbesar Meksiko di selatan kota Tapachula dekat perbatasan dengan Guatemala. Tidak ada yang meninggal dalam kedua insiden tersebut.

(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More