Pusat Penahanan Imigran di Perbatasan Meksiko Terbakar, Puluhan Orang Dilaporkan Tewas
loading...
A
A
A
MEXICO CITY - Puluhan orang dilaporkan tewas dalam kebakaran yang terjadi di sebuah pusat penahanan imigran di kota Meksiko yang berbatasan dengan Amerika Serikat (AS) pada Senin malam.
Seorang jurnalis Agence France-Presse melihat petugas pemadam kebakaran dan penyelamat menempatkan beberapa mayat yang ditutupi selimut di tempat parkir fasilitas National Migration Institute (INM) di Ciudad Juarez, Meksiko.
Personel pers INM yang dihubungi AFP menolak menyebutkan jumlah korban tewas.
Sementara itu media lokal, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, memperkirakan ada puluhan kematian. Kantor berita Reuters mengutip dua sumber dengan pemerintah daerah yang mengatakan sedikitnya 10 orang kehilangan nyawa mereka, menambahkan bahwa penyelamat sukarelawan menyebutkan angkanya menjadi 37, dengan lebih banyak lagi yang terluka.
Associated Press melaporkan bahwa surat kabar Diario de Juarez juga mengatakan 37 orang tewas. Surat kabar itu mengutip sumber tanpa nama di kantor kejaksaan negara bagian Chihuahua seperti dikutip dari CBS News, Selasa (28/3/2023).
Seorang penyelamat yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena dia tidak berwenang berbicara kepada pers mengatakan kepada AFP bahwa ada sekitar 70 migran di pusat penahanan itu, kebanyakan adalah warga Venezuela.
Reuters mengatakan para korban kebanyakan adalah warga Venezuela.
Kebakaran terjadi sesaat sebelum tengah malam, mendorong mobilisasi petugas pemadam kebakaran dan puluhan ambulans.
Ciudad Juarez, yang bertetangga dengan El Paso, Texas, adalah salah satu kota perbatasan tempat banyak migran tidak berdokumen yang mencari perlindungan di Amerika Serikat (AS) tetap terlantar.
Sebuah laporan baru-baru ini oleh Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) menyatakan bahwa sejak 2014, sekitar 7.661 migran telah meninggal atau hilang dalam perjalanan ke AS sementara 988 tewas dalam kecelakaan atau saat bepergian dalam kondisi yang tidak manusiawi.
Seorang jurnalis Agence France-Presse melihat petugas pemadam kebakaran dan penyelamat menempatkan beberapa mayat yang ditutupi selimut di tempat parkir fasilitas National Migration Institute (INM) di Ciudad Juarez, Meksiko.
Personel pers INM yang dihubungi AFP menolak menyebutkan jumlah korban tewas.
Sementara itu media lokal, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, memperkirakan ada puluhan kematian. Kantor berita Reuters mengutip dua sumber dengan pemerintah daerah yang mengatakan sedikitnya 10 orang kehilangan nyawa mereka, menambahkan bahwa penyelamat sukarelawan menyebutkan angkanya menjadi 37, dengan lebih banyak lagi yang terluka.
Associated Press melaporkan bahwa surat kabar Diario de Juarez juga mengatakan 37 orang tewas. Surat kabar itu mengutip sumber tanpa nama di kantor kejaksaan negara bagian Chihuahua seperti dikutip dari CBS News, Selasa (28/3/2023).
Seorang penyelamat yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena dia tidak berwenang berbicara kepada pers mengatakan kepada AFP bahwa ada sekitar 70 migran di pusat penahanan itu, kebanyakan adalah warga Venezuela.
Reuters mengatakan para korban kebanyakan adalah warga Venezuela.
Kebakaran terjadi sesaat sebelum tengah malam, mendorong mobilisasi petugas pemadam kebakaran dan puluhan ambulans.
Ciudad Juarez, yang bertetangga dengan El Paso, Texas, adalah salah satu kota perbatasan tempat banyak migran tidak berdokumen yang mencari perlindungan di Amerika Serikat (AS) tetap terlantar.
Sebuah laporan baru-baru ini oleh Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) menyatakan bahwa sejak 2014, sekitar 7.661 migran telah meninggal atau hilang dalam perjalanan ke AS sementara 988 tewas dalam kecelakaan atau saat bepergian dalam kondisi yang tidak manusiawi.
(ian)