Korut Pamer Hulu Ledak Nuklir 'Mini' Hwasan-13, Korsel Jadi Target
Selasa, 28 Maret 2023 - 20:09 WIB
SEOUL - Korea Utara (Korut) memamerkan hulu ledak nuklir kecil yang mampu dipasang ke rudal jarak pendek yang mampu menargetkan pasukan Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) di Semenanjung Korea. Begitu laporan media negara itu saat melaporkan Pemimpin Korut Kim Jong-un tengah memeriksa hulu ledak itu.
Kim Jong-un dilaporkan menyerukan perluasan produksi bahan nuklir untuk memproduksi lebih banyak senjata, saat foto menunjukkan dia di samping hulu ledak bernama "Hwasan-31" dan diagram hulu ledak di dalam berbagai rudal selama pemeriksaan hari sebelumnya.
Foto-foto yang diterbitkan pada hari ini, Selasa (28/3/2023), menunjukkan Kim Jong-un memeriksa setidaknya 10 hulu ledak nuklir bercat merah dan hijau di stand dalam ruang pamer, kemungkinan itu di Institut Senjata Nuklir.
Model lengkap dari rudal jelajah jarak jauh Hwasal-2, rudal sistem roket peluncuran ganda KN-25 600mm dan KN-23 SRBM juga muncul di samping hulu ledak.
Selain itu, diagram yang ditampilkan di dinding menunjukkan hulu ledak Hwasan-31 dipasang ke berbagai rudal besar dan kecil lainnya. Kata "Hwasan" berarti "gunung berapi" dalam bahasa Korea.
Laporan media negara Korut tentang uji coba rudal negara itu dalam beberapa tahun terakhir mengklaim bahwa sistem rudal jarak pendek taktis baru yang ditujukan ke lapangan udara Korsel dan pangkalan AS memiliki kemampuan nuklir, tetapi laporan hari ini menawarkan tampilan pertama dari kemampuan tersebut.
Namun, laporan tersebut tidak menunjukkan atau menjelaskan spesifikasi teknis bagian dalam hulu ledak, sehingga sulit untuk mengkonfirmasi klaim Korut.
Meskipun Kim Jong-un telah mengancam AS dan Korsel dengan serangan nuklir dalam beberapa pekan terakhir, namun laporan media Korut mengatakan nuklirnya tidak menargetkan negara dan kelompok tertentu mana pun, melainkan perang dan bencana nuklir itu sendiri.
“Hanya ketika kita dengan sempurna mempersiapkan kemampuan untuk menggunakan senjata nuklir kapan saja dan dari mana saja kita akan memastikan bahwa kita selamanya tidak perlu menggunakan senjata nuklir,” kata Kim Jong-un seperti dikutip dari NK News.
Menurut Yang Uk, pakar rudal di Institut Asan yang berbasis di Seoul, Kim tampaknya mengirim pesan ke AS dan Korea Selatan bahwa hulu ledak sudah diproduksi secara massal dalam bentuk modul dan digunakan di setidaknya delapan jenis rudal yang terlihat di gambar yang dirilis.
Yang mengatakan hulu ledak memang tampak cukup kecil untuk muat pada sistem rudal jarak pendek tetapi “kekuatan penghancurnya dan apakah mereka ringan masih belum diketahui.”
Dia mengatakan langkah alami berikutnya dalam pengembangan hulu ledak adalah Korut melakukan uji coba perangkat nuklir hasil rendah pertamanya.
Korut mulai menghidupkan kembali fasilitas uji coba nuklir bawah tanah Punggye-ri awal tahun lalu tetapi belum melakukan uji coba nuklir sejak September 2017.
Sementara itu, dalam sebuah jumpa pers, Kepala Staf Gabungan Korsel (JCS) Lee Seong-joon mengatakan kemampuan Korut untuk menempatkan hulu ledak nuklir yang lebih kecil dalam rudal jarak pendek tidak dapat dianggap berhasil sampai diuji di lingkungan dunia nyata.
Kim Jong-un dilaporkan menyerukan perluasan produksi bahan nuklir untuk memproduksi lebih banyak senjata, saat foto menunjukkan dia di samping hulu ledak bernama "Hwasan-31" dan diagram hulu ledak di dalam berbagai rudal selama pemeriksaan hari sebelumnya.
Foto-foto yang diterbitkan pada hari ini, Selasa (28/3/2023), menunjukkan Kim Jong-un memeriksa setidaknya 10 hulu ledak nuklir bercat merah dan hijau di stand dalam ruang pamer, kemungkinan itu di Institut Senjata Nuklir.
Model lengkap dari rudal jelajah jarak jauh Hwasal-2, rudal sistem roket peluncuran ganda KN-25 600mm dan KN-23 SRBM juga muncul di samping hulu ledak.
Selain itu, diagram yang ditampilkan di dinding menunjukkan hulu ledak Hwasan-31 dipasang ke berbagai rudal besar dan kecil lainnya. Kata "Hwasan" berarti "gunung berapi" dalam bahasa Korea.
Laporan media negara Korut tentang uji coba rudal negara itu dalam beberapa tahun terakhir mengklaim bahwa sistem rudal jarak pendek taktis baru yang ditujukan ke lapangan udara Korsel dan pangkalan AS memiliki kemampuan nuklir, tetapi laporan hari ini menawarkan tampilan pertama dari kemampuan tersebut.
Namun, laporan tersebut tidak menunjukkan atau menjelaskan spesifikasi teknis bagian dalam hulu ledak, sehingga sulit untuk mengkonfirmasi klaim Korut.
Meskipun Kim Jong-un telah mengancam AS dan Korsel dengan serangan nuklir dalam beberapa pekan terakhir, namun laporan media Korut mengatakan nuklirnya tidak menargetkan negara dan kelompok tertentu mana pun, melainkan perang dan bencana nuklir itu sendiri.
“Hanya ketika kita dengan sempurna mempersiapkan kemampuan untuk menggunakan senjata nuklir kapan saja dan dari mana saja kita akan memastikan bahwa kita selamanya tidak perlu menggunakan senjata nuklir,” kata Kim Jong-un seperti dikutip dari NK News.
Menurut Yang Uk, pakar rudal di Institut Asan yang berbasis di Seoul, Kim tampaknya mengirim pesan ke AS dan Korea Selatan bahwa hulu ledak sudah diproduksi secara massal dalam bentuk modul dan digunakan di setidaknya delapan jenis rudal yang terlihat di gambar yang dirilis.
Yang mengatakan hulu ledak memang tampak cukup kecil untuk muat pada sistem rudal jarak pendek tetapi “kekuatan penghancurnya dan apakah mereka ringan masih belum diketahui.”
Dia mengatakan langkah alami berikutnya dalam pengembangan hulu ledak adalah Korut melakukan uji coba perangkat nuklir hasil rendah pertamanya.
Korut mulai menghidupkan kembali fasilitas uji coba nuklir bawah tanah Punggye-ri awal tahun lalu tetapi belum melakukan uji coba nuklir sejak September 2017.
Sementara itu, dalam sebuah jumpa pers, Kepala Staf Gabungan Korsel (JCS) Lee Seong-joon mengatakan kemampuan Korut untuk menempatkan hulu ledak nuklir yang lebih kecil dalam rudal jarak pendek tidak dapat dianggap berhasil sampai diuji di lingkungan dunia nyata.
(ian)
tulis komentar anda