Sistem Pertahanan Udara AS Ngadat saat Serangan Drone Membunuh Kontraktor AS di Suriah
Sabtu, 25 Maret 2023 - 14:02 WIB
Drone, yang dicurigai oleh komunitas intelijen AS berasal dari Iran, membunuh seorang kontraktor AS dan melukai lima tentara serta seorang kontraktor tambahan.
Tiga tentara dan seorang kontraktor yang terluka diangkut ke fasilitas medis koalisi di Irak, sementara dua tentara lainnya dirawat di lokasi kejadian.
Menanggapi serangan itu, pasukan AS melakukan serangan udara balasan di Suriah pada Kamis malam atau Jumat dini hari yang menargetkan kelompok-kelompok terkait Iran.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, kelompok pemantau perang Suriah yang berbasis di Inggris, melaporkan serangan udara AS menewaskan 11 milisi pro-Iran di beberapa wilayah.
"Atas arahan Presiden Biden, saya memberi wewenang kepada pasukan Komando Pusat AS untuk melakukan serangan udara presisi malam ini di Suriah timur terhadap fasilitas yang digunakan oleh kelompok yang berafiliasi dengan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran," kata Menteri Pertahanan Lloyd Austin dalam sebuah pernyataan.
“Serangan udara dilakukan sebagai tanggapan atas serangan hari ini serta serangkaian serangan baru-baru ini terhadap pasukan koalisi di Suriah oleh kelompok yang berafiliasi dengan IRGC.”
Jenderal Michael Kurilla, komandan CENTCOM, mengulangi pernyataan Austin dan mengatakan AS akan mengambil tindakan apa pun untuk membela kepentingannya.
“Kami akan selalu mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk membela rakyat kami dan akan selalu menanggapi pada waktu dan tempat yang kami pilih. Kami siap untuk opsi terukur dalam menghadapi setiap serangan Iran tambahan,” kata Kurilla dalam sebuah pernyataan.
Tiga tentara dan seorang kontraktor yang terluka diangkut ke fasilitas medis koalisi di Irak, sementara dua tentara lainnya dirawat di lokasi kejadian.
Menanggapi serangan itu, pasukan AS melakukan serangan udara balasan di Suriah pada Kamis malam atau Jumat dini hari yang menargetkan kelompok-kelompok terkait Iran.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, kelompok pemantau perang Suriah yang berbasis di Inggris, melaporkan serangan udara AS menewaskan 11 milisi pro-Iran di beberapa wilayah.
"Atas arahan Presiden Biden, saya memberi wewenang kepada pasukan Komando Pusat AS untuk melakukan serangan udara presisi malam ini di Suriah timur terhadap fasilitas yang digunakan oleh kelompok yang berafiliasi dengan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran," kata Menteri Pertahanan Lloyd Austin dalam sebuah pernyataan.
“Serangan udara dilakukan sebagai tanggapan atas serangan hari ini serta serangkaian serangan baru-baru ini terhadap pasukan koalisi di Suriah oleh kelompok yang berafiliasi dengan IRGC.”
Jenderal Michael Kurilla, komandan CENTCOM, mengulangi pernyataan Austin dan mengatakan AS akan mengambil tindakan apa pun untuk membela kepentingannya.
“Kami akan selalu mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk membela rakyat kami dan akan selalu menanggapi pada waktu dan tempat yang kami pilih. Kami siap untuk opsi terukur dalam menghadapi setiap serangan Iran tambahan,” kata Kurilla dalam sebuah pernyataan.
(min)
tulis komentar anda