Putin Hendak Ditangkap, Rusia Ancam Ledakkan ICC dengan Rudal Berkemampuan Nuklir

Selasa, 21 Maret 2023 - 07:06 WIB
Ketika dihubungi oleh Newsweek, Selasa (21/3/2023), ICC mengatakan: "Pengadilan tidak mengomentari pernyataan politik yang dituduhkan."



Kepala Jaksa ICC, Karim Khan, mengumumkan pada 2 Maret 2022, bahwa kantornya akan menyelidiki dugaan kejahatan perang yang dilakukan oleh Rusia di Ukraina, setelah hampir 40 negara anggota ICC mengajukan permintaan penyelidikan.

Para pejabat dan pemimpin dunia telah menyerukan agar Putin dimintai pertanggungjawaban di tengah meningkatnya jumlah kematian warga sipil di Ukraina, hanya beberapa hari setelah pemimpin Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke negara tetangga.

Pada hari Jumat, Khan mengumumkan bahwa kantornya telah mengidentifikasi deportasi setidaknya ratusan anak yang diambil dari panti asuhan dan rumah perawatan anak di wilayah pendudukan di Ukraina ke wilayah Federasi Rusia.

Mengingat bahwa Moskow tidak mengakui yurisdiksi ICC atau mengekstradisi warga negaranya, sangat tidak mungkin presiden Rusia akan diadili di ICC.

Penerbitan surat perintah berarti bahwa 123 negara anggota ICC berkewajiban—jika mereka memiliki kesempatan seperti itu, dan jika orang yang menjadi sasaran keputusan itu berada di wilayah mereka—untuk menangkap individu yang bersangkutan dan menyerahkannya ke ICC di Den Haag.

Tidak pasti berapa banyak anak Ukraina yang dibawa secara paksa ke Rusia. Namun, pada bulan Februari, sebuah laporan dari Laboratorium Riset Kemanusiaan Yale menyatakan bahwa pada tahun lalu setidaknya 6.000 anak dari Ukraina telah dikirim ke kamp "pendidikan ulang" Rusia.
(min)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More