Kata Eks Komandan NATO, Ini 3 Alasan Putin Gempur Ukraina dengan Rudal Hipersonik Kinzhal
Sabtu, 11 Maret 2023 - 03:43 WIB
"Jadi untuk menembak enam dari mereka dalam satu malam: A. Mereka benar-benar kehabisan [amunisi], B. Mereka berusaha untuk menunjukkan kemampuan mereka dan, C. Mereka benar-benar ingin mengejar [penghancuran] jaringan listrik, terutama selama bulan-bulan musim dingin karena mereka merasa—saya pikir sangat tidak benar—bahwa pada akhirnya itu akan menjadi jalan untuk mematahkan harapan rakyat Ukraina," kata Stavridis.
Pakar lain berpikir penggunaan rudal hipersonik Kinzhal yang berteknologi canggih terhadp seluruh Ukraina dapat mengubah secara mendasar dinamika perang, kemungkinan meningkatkan konflik di Ukraina.
“Penggunaan rudal hipersonik jelas merupakan langkah eskalasi oleh Rusia,” kata mantan Kolonel Angkatan Udara dan pakar pertahanan Jeff Fischer kepada Newsweek.
"Kh-47M2 secara mendasar mengubah perang. Kemungkinan Ukraina tidak dapat melawannya. Selanjutnya, ini juga merupakan tantangan bagi Amerika Serikat. Pada Mei 2022, Presiden Joe Biden mengomentari Kh-47M2, dengan mengatakan bahwa rudal itu 'hampir tidak mungkin dihentikan'," paparnya, yang dilansir Newsweek, Sabtu (11/3/2023).
Seorang pejabat Ukraina mengeklaim bahwa rudal hipersonik Kinzhal memiliki kemampuan untuk menghindari pertahanan udara Kiev, dan karena itu menimbulkan kekhawatiran.
"Ini adalah serangan yang saya tidak ingat pernah melihatnya sebelumnya," kata Yurii Ihnat, juru bicara Komando Angkatan Udara Ukraina, di televisi pemerintah Ukraina.
"Sejauh ini, kami tidak memiliki kemampuan untuk melawan senjata-senjata ini," ujarnya.
Namun, pejabat Ukraina itu mengatakan bahwa rudal hipersonik Kinzhal dapat ditembak jatuh dengan sistem pertahanan Patriot Amerika Serikat. Hanya saja, Ukraina belum menerimanya meskipun pasukannya telah dilatih oleh militer Amerika tentang cara menggunakan mesin tersebut.
AS awalnya menyetujui untuk mengirim sistem pertahanan Patriot ke Ukraina pada bulan Desember lalu, tetapi sekarang batas waktu pengiriman masih belum diketahui.
Pakar lain berpikir penggunaan rudal hipersonik Kinzhal yang berteknologi canggih terhadp seluruh Ukraina dapat mengubah secara mendasar dinamika perang, kemungkinan meningkatkan konflik di Ukraina.
“Penggunaan rudal hipersonik jelas merupakan langkah eskalasi oleh Rusia,” kata mantan Kolonel Angkatan Udara dan pakar pertahanan Jeff Fischer kepada Newsweek.
"Kh-47M2 secara mendasar mengubah perang. Kemungkinan Ukraina tidak dapat melawannya. Selanjutnya, ini juga merupakan tantangan bagi Amerika Serikat. Pada Mei 2022, Presiden Joe Biden mengomentari Kh-47M2, dengan mengatakan bahwa rudal itu 'hampir tidak mungkin dihentikan'," paparnya, yang dilansir Newsweek, Sabtu (11/3/2023).
Seorang pejabat Ukraina mengeklaim bahwa rudal hipersonik Kinzhal memiliki kemampuan untuk menghindari pertahanan udara Kiev, dan karena itu menimbulkan kekhawatiran.
"Ini adalah serangan yang saya tidak ingat pernah melihatnya sebelumnya," kata Yurii Ihnat, juru bicara Komando Angkatan Udara Ukraina, di televisi pemerintah Ukraina.
"Sejauh ini, kami tidak memiliki kemampuan untuk melawan senjata-senjata ini," ujarnya.
Namun, pejabat Ukraina itu mengatakan bahwa rudal hipersonik Kinzhal dapat ditembak jatuh dengan sistem pertahanan Patriot Amerika Serikat. Hanya saja, Ukraina belum menerimanya meskipun pasukannya telah dilatih oleh militer Amerika tentang cara menggunakan mesin tersebut.
AS awalnya menyetujui untuk mengirim sistem pertahanan Patriot ke Ukraina pada bulan Desember lalu, tetapi sekarang batas waktu pengiriman masih belum diketahui.
tulis komentar anda