Teori Teka-teki 3 Bagian untuk Temukan Malaysia Airlines MH370 yang Lenyap Misterius
Senin, 27 Februari 2023 - 15:09 WIB
JAKARTA - Sudah hampir 10 tahun penerbangan Malaysia Airlines MH370 dengan 239 orang di dalamnya lenyap misterius. Sekarang peneliti menyodorkan teori "teka-teki tiga bagian" yang kemungkinan bisa menemukan tempat "peristirahatan terakhir" pesawat itu.
Penerbangan MH370 hilang misterius setelah lepas landas dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret 2014. Dari 239 orang di dalamnya, ada beberapa penumpang berstatus warga negara Indonesia (WNI).
Beberapa teori telah beredar dengan liar sejak pesawat itu hilang, dengan begitu banyak yang bertanya mengapa pesawat itu tidak pernah mendarat di Ibu Kota China.
Pencarian aktif untuk pesawat tersebut berakhir pada tahun 2018, meninggalkan kerabat dan orang-orang yang dicintai para penumpang dan awak pesawat masih menunggu jawaban.
Namun, penelitian baru masih dilakukan untuk mengetahui apa yang mungkin terjadi, termasuk studi yang baru diterbitkan pada saat-saat terakhirnya yang dapat sedikit memajukan pembicaraan.
The Express, pada 25 Februari 2023, melaporkan bahwa sebuah lubang yang dalam sekitar 1.500 km sebelah barat Perth bisa menjadi pusat "teka-teki" seputar misteri penerbangan tersebut.
Seorang mantan peneliti di Institute of Marine and Antarctic Studies di University of Tasmania, Vincent Lyne, telah menghasilkan sebuah teori tentang apa yang mungkin terjadi pada pesawat MH370.
Dia mengeklaim bahwa dirinya telah menemukan Lubang Bujur Penang (PL) sedalam sekitar 6.000 meter-–dan dia pikir itu bisa jadi tepat di bawah tempat pesawat itu jatuh.
Dia menilai simulator penerbangan untuk Long-Range Boeing 777-200LR mirip tapi berbeda dengan "jalur resmi sepanjang Selat Malaka".
"Di sini, saya merenungkan, sebagai bagian dari proses 'skenario serangan balik', di jalur PIC dengan asumsi bahwa itu mungkin teka-teki dengan detail perencanaan tersembunyi seperti awal jalur selatan (di belokan kiri utara) dan simulasi obfuscate titik akhir niat jalur penerbangan," paparnya.
"Sebuah teka-teki tiga bagian diidentifikasi di mana lokasi PL, sebagai titik pivot (Bagian 1), memisahkan jalur utara (Bagian 2), dan jalur selatan (Bagian 3)," lanjut dia.
"Dengan diselesaikannya Bagian 1, panjang lintasan utara Bagian 2 ~5000 km secara optimal cocok dengan panjang lintasan yang diprediksi teori PL, jika belokan tenggara ke lokasi PL terjadi erat di dekat sudut barat daya rentang Jindalee Over-the-Horizon Radar Network (JORN)--fitur inti penting dari teori PL," imbuh dia.
"Panjang lintasan umpan bagian selatan Bagian 3 (~1480 km) persis sama dengan jarak lokasi PL ke Bandara Perth."
Dalam studi yang diterbitkan sendiri, dia melanjutkan: "Saya menyimpulkan bahwa Bagian 1 dan 2 terkait dengan jalur penerbangan yang dimaksud, dan Bagian 3 adalah pengalihan; hanya karena jalur PIC hanya dengan Bagian 1 dan 2 mungkin sudah cukup untuk memecahkan teka-teki."
"Jika ini memang penyelesaian teka-teki, ini adalah konfirmasi lain yang ditambahkan ke dalam daftar semua bukti valid yang direkonsiliasi oleh teori PL," kata Lyne.
Dia mengatakan dirinya masih bingung mengapa penyelidik terus fokus pada "seventh arch [arch ketujuh]" sebagai lokasi yang dianggap sebagai titik hilangnya pesawat MH370.
Lihat Juga: Malaysia Cekal Lagu APT Rose BLACKPINK dan Bruno Mars, Dinilai Bertentangan Budaya Timur
Penerbangan MH370 hilang misterius setelah lepas landas dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret 2014. Dari 239 orang di dalamnya, ada beberapa penumpang berstatus warga negara Indonesia (WNI).
Beberapa teori telah beredar dengan liar sejak pesawat itu hilang, dengan begitu banyak yang bertanya mengapa pesawat itu tidak pernah mendarat di Ibu Kota China.
Baca Juga
Pencarian aktif untuk pesawat tersebut berakhir pada tahun 2018, meninggalkan kerabat dan orang-orang yang dicintai para penumpang dan awak pesawat masih menunggu jawaban.
Namun, penelitian baru masih dilakukan untuk mengetahui apa yang mungkin terjadi, termasuk studi yang baru diterbitkan pada saat-saat terakhirnya yang dapat sedikit memajukan pembicaraan.
The Express, pada 25 Februari 2023, melaporkan bahwa sebuah lubang yang dalam sekitar 1.500 km sebelah barat Perth bisa menjadi pusat "teka-teki" seputar misteri penerbangan tersebut.
Seorang mantan peneliti di Institute of Marine and Antarctic Studies di University of Tasmania, Vincent Lyne, telah menghasilkan sebuah teori tentang apa yang mungkin terjadi pada pesawat MH370.
Dia mengeklaim bahwa dirinya telah menemukan Lubang Bujur Penang (PL) sedalam sekitar 6.000 meter-–dan dia pikir itu bisa jadi tepat di bawah tempat pesawat itu jatuh.
Dia menilai simulator penerbangan untuk Long-Range Boeing 777-200LR mirip tapi berbeda dengan "jalur resmi sepanjang Selat Malaka".
"Di sini, saya merenungkan, sebagai bagian dari proses 'skenario serangan balik', di jalur PIC dengan asumsi bahwa itu mungkin teka-teki dengan detail perencanaan tersembunyi seperti awal jalur selatan (di belokan kiri utara) dan simulasi obfuscate titik akhir niat jalur penerbangan," paparnya.
"Sebuah teka-teki tiga bagian diidentifikasi di mana lokasi PL, sebagai titik pivot (Bagian 1), memisahkan jalur utara (Bagian 2), dan jalur selatan (Bagian 3)," lanjut dia.
"Dengan diselesaikannya Bagian 1, panjang lintasan utara Bagian 2 ~5000 km secara optimal cocok dengan panjang lintasan yang diprediksi teori PL, jika belokan tenggara ke lokasi PL terjadi erat di dekat sudut barat daya rentang Jindalee Over-the-Horizon Radar Network (JORN)--fitur inti penting dari teori PL," imbuh dia.
"Panjang lintasan umpan bagian selatan Bagian 3 (~1480 km) persis sama dengan jarak lokasi PL ke Bandara Perth."
Dalam studi yang diterbitkan sendiri, dia melanjutkan: "Saya menyimpulkan bahwa Bagian 1 dan 2 terkait dengan jalur penerbangan yang dimaksud, dan Bagian 3 adalah pengalihan; hanya karena jalur PIC hanya dengan Bagian 1 dan 2 mungkin sudah cukup untuk memecahkan teka-teki."
"Jika ini memang penyelesaian teka-teki, ini adalah konfirmasi lain yang ditambahkan ke dalam daftar semua bukti valid yang direkonsiliasi oleh teori PL," kata Lyne.
Dia mengatakan dirinya masih bingung mengapa penyelidik terus fokus pada "seventh arch [arch ketujuh]" sebagai lokasi yang dianggap sebagai titik hilangnya pesawat MH370.
Lihat Juga: Malaysia Cekal Lagu APT Rose BLACKPINK dan Bruno Mars, Dinilai Bertentangan Budaya Timur
(min)
tulis komentar anda