China Siap Bantu Temukan Solusi Politik Konflik di Ukraina
Jum'at, 17 Februari 2023 - 03:30 WIB
BEIJING - China siap bergabung dengan komunitas internasional untuk mempromosikan solusi politik untuk krisis di Ukraina . Hal itu diungkapkan Wang Yi, Direktur Kantor Komisi Urusan Luar Negeri Partai Komunis Komite Sentral China.
Kesiapan China itu terungkap dalam percakapan Yi dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron di Paris, Rabu (15/2/2023). Yi memang sedang melakukan tur kunjungan ke Eropa, dan Prancis menjadi pemberhentian pertamanya.
"China siap bekerja sama dengan komunitas internasional, termasuk Prancis, untuk mempromosikan jalan penyelesaian politik [untuk konflik], dan mencapai gencatan senjata pada tanggal awal," kata Wang Yi, seperti dikutip dari TASS.
Yi juga mengatakan, China mementingkan peran Prancis sebagai negara besar yang mandiri dalam upaya menyelesaikan krisis. Menurutnya, China telah mengadopsi sikap objektif dan tidak memihak dalam masalah Ukraina dan selalu berkomitmen untuk mempromosikan pembicaraan damai.
Kementerian Luar Negeri China sebelumnya melaporkan bahwa Wang Yi akan mengunjungi Prancis, Italia, Hongaria, dan Rusia dari 14-22 Februari. Dia juga dijadwalkan untuk berpartisipasi dalam Konferensi Keamanan Munich yang akan berlangsung dari 17-19 Februari.
Sejak Rusia memutuskan untuk melancarkan invasi ke Ukraina, sejumlah pihak telah berupaya untuk menjadi mediator. Salah satu negara yang aktif mengajukan diri menjeadi penengah adalah Turki. Diketahui, sebagai salah satu anggota NATO, Turki memiliki hubungan yang baik dengan Rusia.
Kesiapan China itu terungkap dalam percakapan Yi dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron di Paris, Rabu (15/2/2023). Yi memang sedang melakukan tur kunjungan ke Eropa, dan Prancis menjadi pemberhentian pertamanya.
"China siap bekerja sama dengan komunitas internasional, termasuk Prancis, untuk mempromosikan jalan penyelesaian politik [untuk konflik], dan mencapai gencatan senjata pada tanggal awal," kata Wang Yi, seperti dikutip dari TASS.
Yi juga mengatakan, China mementingkan peran Prancis sebagai negara besar yang mandiri dalam upaya menyelesaikan krisis. Menurutnya, China telah mengadopsi sikap objektif dan tidak memihak dalam masalah Ukraina dan selalu berkomitmen untuk mempromosikan pembicaraan damai.
Kementerian Luar Negeri China sebelumnya melaporkan bahwa Wang Yi akan mengunjungi Prancis, Italia, Hongaria, dan Rusia dari 14-22 Februari. Dia juga dijadwalkan untuk berpartisipasi dalam Konferensi Keamanan Munich yang akan berlangsung dari 17-19 Februari.
Sejak Rusia memutuskan untuk melancarkan invasi ke Ukraina, sejumlah pihak telah berupaya untuk menjadi mediator. Salah satu negara yang aktif mengajukan diri menjeadi penengah adalah Turki. Diketahui, sebagai salah satu anggota NATO, Turki memiliki hubungan yang baik dengan Rusia.
(esn)
tulis komentar anda