Hari ke-8 Gempa Turki-Suriah, Korban Hidup Masih Ditemukan
Selasa, 14 Februari 2023 - 16:55 WIB
ANKARA - Tim penyelamat gempa bumi Turki terus bekerja untuk menjangkau para korban yang berada di bawah reruntuhan pada tiga provinsi yang dilanda gempat dahsyat pada pekan lalu.
Hingga saat ini, total korban tewas gempat Turki-Suriah telah melewati 35 ribu dan akan terus meningkat karena tim pencari menemukan lebih banyak mayat.
Korban tewas di Turki mencapai 31.643 pada hari Senin. Pejabat telah mengurangi frekuensi pembaruan angka kematian sejak minggu pertama tanggapan, sekarang merilis pembaruan yang lebih besar sekali atau dua kali sehari.
Sementara, menurut kelompok penyelamat White Helmets, korban di wilayah barat laut Suriah yang dikuasai pemberontak telah mencapai 2.166, sementara menurut Kementerian Kesehatan Suriah di Damaskus 1.414 orang tewas di daerah yang dikuasai pemerintah. Korban tewas keseluruhan di Suriah mencapai 3.580.
Meski harapan untuk menemukan korban hidup di bawah puing-puing telah memudar, namun kisah ajaib itu terus bermunculan.
Di provinsi Adiyaman, tim penyelamat mencapai Muhammed Cafer Cetin (18), dan petugas medis memberinya infus berisi cairan sebelum mencoba melakukan ekstraksi berbahaya dari sebuah bangunan yang semakin runtuh saat tim penyelamat bekerja.
Petugas medis mengelilinginya untuk memasang penyangga leher dan dia berada di atas tandu dengan masker oksigen, hingga siang hari pada jam ke-199.
“Kami sangat bahagia,” kata pamannya seperti dikutip dari AP, Selasa (14/2/2023).
Dua lainnya diselamatkan dari satu bangunan yang hancur di pusat Kahramanmaras, dekat pusat gempa, Selasa sekitar 198 jam setelah gempa.
Media Turki, Haberturk, melaporkan salah satunya adalah Muhammed Enes (17), yang terlihat terbungkus selimut termal dan dibawa dengan tandu ke ambulans. Lusinan penyelamat bekerja di lokasi dan tentara Turki berpelukan dan bertepuk tangan setelah aksi penyelamatan mereka.
Di Suriah, PBB mengumumkan, Presiden Bashar al-Assad setuju untuk membuka dua titik penyebrangan baru dari Turki ke barat laut yang dikuasai pemberontak untuk mengirimkan bantuan dan peralatan yang sangat dibutuhkan jutaan korban.
PBB berada di bawah tekanan kuata untuk mendapatkan lebih banyak bantuan dan alat berat ke barat laut Suriah yang dikuasai pemberontak sejak gempa terjadi seminggu yang lalu, dengan korban yang selamat tidak memiliki sarana untuk menggali korban selamat lainnya dan jumlah korban tewas meningkat.
Menurut media pemerintah Suriah, pesawat yang membawa bantuan pertama dari Arab Saudi, yang membawa 35 ton makanan, mendarat di bandara Aleppo yang dikuasai pemerintah pada Selasa pagi.
Arab Saudi telah mengumpulkan sekitar USD50 juta dolar dalam kampanye publik untuk membantu Turki dan Suriah. Sebelum hari ini, pesawat-pesawat Arab Saudi mendarat di Turki, dengan beberapa bantuan juga masuk ke Suriah barat laut yang dikuasai pemberontak.
Beberapa negara Arab lainnya telah mengirim pesawat yang sarat dengan bantuan ke Suriah yang dikuasai pemerintah, termasuk Yordania dan Mesir, Uni Emirat Arab. Aljazair, Irak, Oman, Tunisia, Sudan dan Libya juga telah mengirimkan bantuan ke Damaskus.
Hingga saat ini, total korban tewas gempat Turki-Suriah telah melewati 35 ribu dan akan terus meningkat karena tim pencari menemukan lebih banyak mayat.
Korban tewas di Turki mencapai 31.643 pada hari Senin. Pejabat telah mengurangi frekuensi pembaruan angka kematian sejak minggu pertama tanggapan, sekarang merilis pembaruan yang lebih besar sekali atau dua kali sehari.
Sementara, menurut kelompok penyelamat White Helmets, korban di wilayah barat laut Suriah yang dikuasai pemberontak telah mencapai 2.166, sementara menurut Kementerian Kesehatan Suriah di Damaskus 1.414 orang tewas di daerah yang dikuasai pemerintah. Korban tewas keseluruhan di Suriah mencapai 3.580.
Meski harapan untuk menemukan korban hidup di bawah puing-puing telah memudar, namun kisah ajaib itu terus bermunculan.
Di provinsi Adiyaman, tim penyelamat mencapai Muhammed Cafer Cetin (18), dan petugas medis memberinya infus berisi cairan sebelum mencoba melakukan ekstraksi berbahaya dari sebuah bangunan yang semakin runtuh saat tim penyelamat bekerja.
Petugas medis mengelilinginya untuk memasang penyangga leher dan dia berada di atas tandu dengan masker oksigen, hingga siang hari pada jam ke-199.
“Kami sangat bahagia,” kata pamannya seperti dikutip dari AP, Selasa (14/2/2023).
Dua lainnya diselamatkan dari satu bangunan yang hancur di pusat Kahramanmaras, dekat pusat gempa, Selasa sekitar 198 jam setelah gempa.
Media Turki, Haberturk, melaporkan salah satunya adalah Muhammed Enes (17), yang terlihat terbungkus selimut termal dan dibawa dengan tandu ke ambulans. Lusinan penyelamat bekerja di lokasi dan tentara Turki berpelukan dan bertepuk tangan setelah aksi penyelamatan mereka.
Di Suriah, PBB mengumumkan, Presiden Bashar al-Assad setuju untuk membuka dua titik penyebrangan baru dari Turki ke barat laut yang dikuasai pemberontak untuk mengirimkan bantuan dan peralatan yang sangat dibutuhkan jutaan korban.
PBB berada di bawah tekanan kuata untuk mendapatkan lebih banyak bantuan dan alat berat ke barat laut Suriah yang dikuasai pemberontak sejak gempa terjadi seminggu yang lalu, dengan korban yang selamat tidak memiliki sarana untuk menggali korban selamat lainnya dan jumlah korban tewas meningkat.
Menurut media pemerintah Suriah, pesawat yang membawa bantuan pertama dari Arab Saudi, yang membawa 35 ton makanan, mendarat di bandara Aleppo yang dikuasai pemerintah pada Selasa pagi.
Arab Saudi telah mengumpulkan sekitar USD50 juta dolar dalam kampanye publik untuk membantu Turki dan Suriah. Sebelum hari ini, pesawat-pesawat Arab Saudi mendarat di Turki, dengan beberapa bantuan juga masuk ke Suriah barat laut yang dikuasai pemberontak.
Beberapa negara Arab lainnya telah mengirim pesawat yang sarat dengan bantuan ke Suriah yang dikuasai pemerintah, termasuk Yordania dan Mesir, Uni Emirat Arab. Aljazair, Irak, Oman, Tunisia, Sudan dan Libya juga telah mengirimkan bantuan ke Damaskus.
(ian)
tulis komentar anda