Korban Tewas Gempa Turki-Suriah 3.609 Orang, Korban Selamat Kedinginan

Selasa, 07 Februari 2023 - 07:31 WIB
Korban tewas akibat gempa magnitudo di Turki dan Suriah sudah mencapai 3.609 orang. Sementara para korban selamat kedinginan dalam suhu di bawah nol derajat Celsius. Foto/REUTERS
ANKARA - Korban tewas akibat gempa magnitudo 7,8 yang mengguncang Turki dan Suriah sudah mencapai 3.609 di kedua negara. Sementara para korban selamat bingung mencari tempat perlindungan dan kedinginan dengan suhu di bawah nol derajat Celsius.

Di Turki, Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD) melaporkan jumlah korban tewas mencapai 2.316 orang hingga Selasa (7/2/2023) dini hari. Selain itu, sekitar 12.000 orang terluka.

Sedangkan di Suriah dilaporkan 1.293 orang meninggal dengan ribuan lainnya terluka.

Gempa pertama bermagnitudo 7,8 yang berpusat di provinsi Kahramanmaras di tenggara Turki, meruntuhkan seluruh blok apartemen di beberapa kota dan menumpuk lebih banyak kehancuran pada jutaan warga Suriah yang telantar akibat perang saudara bertahun-tahun.





Cuaca musim dingin yang membeku menambah penderitaan ribuan orang yang terluka atau kehilangan tempat tinggal sambil menghambat upaya untuk menemukan korban selamat.

Huseyin Yayman, seorang legislator dari provinsi Hatay Turki, mengatakan beberapa anggota keluarganya terjebak di bawah reruntuhan rumah mereka yang runtuh.

“Ada begitu banyak orang lain yang juga terjebak,” katanya kepada stasiun televisi HaberTurk melalui telepon.

“Banyak bangunan yang rusak. Orang-orang berada di jalanan. Hujan, ini musim dingin.”

Menurut AFAD, gempa kedua merobohkan lebih banyak bangunan dan, seperti yang pertama, terasa di seluruh wilayah, membahayakan penyelamat yang berjuang untuk menarik korban dari puing-puing.

Selain Kahramanmaras, provinsi tenggara Gaziantep, Diyarbakir, Elazig, Malatya, Adıyaman, Kilis, Hatay, Osmaniye, dan Bingol juga dilanda gempa.

Pejabat AFAD Orhan Tatar mengatakan dalam pernyataan yang disiarkan televisi pada Senin malam, lebih dari 5.500 bangunan runtuh. Lebih dari 6.400 orang diselamatkan dari bangunan yang runtuh di tenggara Turki.

Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengatakan wilayah itu merasakan setidaknya 145 gempa susulan, menambahkan tiga gempa lebih kuat dari magnitudo 6,0.



Ahmed al-Khatib, produser Al Jazeera di Gaziantep Turki, mengatakan orang-orang yang selamat dari bencana tidak tahu harus ke mana.

“Anda melihat ratusan dan ribuan mobil keluar masuk jalanan. Orang tidak merasa aman bahkan di dalam masjid atau gedung pemerintah dan mereka lebih suka berdiri di luar. Dan sekarang di bawah nol derajat [Celsius], terlalu dingin. Ketika saya berbicara dengan Anda, saya gemetar,” katanya.

Di sisi Suriah, daerah yang dilanda perang saudara terbagi antara wilayah yang dikuasai pemerintah dan kantong terakhir yang dikuasai oposisi negara itu, yang dikelilingi oleh pasukan pemerintah yang didukung Rusia.

Turki, sementara itu, adalah rumah bagi jutaan pengungsi Suriah akibat perang saudara.

Hampir 1.300 orang tewas di Suriah, menurut angka dari pemerintah Damaskus dan White Helmets, petugas penyelamat yang berlokasi di wilayah barat laut yang dikendalikan oleh pasukan oposisi.

Menurut White Helmets, ratusan keluarga masih terperangkap di reruntuhan.

El Mostafa Benlamlih, koordinator residen dan kemanusiaan PBB di Suriah, mengatakan infrastruktur rusak parah di seluruh wilayah.

“[Sumber] air telah rusak. Kami sangat mengandalkan tangki air. Banyak dari mereka yang membutuhkan perbaikan serius atau perlu diganti,” katanya kepada Al Jazeera.

Dia menambahkan bahan bakar tidak tersedia dan beberapa rumah sakit rusak. “Kami membutuhkan banyak bantuan di sini," ujarnya.

Suhu yang sangat dingin dapat mempersingkat waktu yang dibutuhkan tim penyelamat untuk menyelamatkan korban selamat yang terperangkap, kata Dr Steven Godby, pakar bahaya alam di Nottingham Trent University.

"Sulitnya bekerja di daerah yang dilanda perang saudara akan semakin mempersulit upaya penyelamatan," katanya.

Suhu di beberapa daerah diperkirakan turun di bawah titik beku dalam semalam, kondisi yang memburuk bagi orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan atau kehilangan tempat tinggal. Hujan dan salju turun di seluruh wilayah.

Presiden Erdogan menyebut gempa kali ini sebagai bencana bersejarah dan menyatakan tujuh hari berkabung.

“Setiap orang berusaha dengan sepenuh hati meskipun musim dingin, cuaca dingin dan gempa bumi yang terjadi pada malam hari membuat segalanya menjadi lebih sulit,” katanya.

Erdogan mengatakan 45 negara, termasuk Israel, telah menawarkan untuk membantu upaya pencarian dan penyelamatan.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(min)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More