Wow! Katak Raksasa Seberat Bayi Ditemukan di Australia
Jum'at, 20 Januari 2023 - 15:42 WIB
CANBERRA - Seekor katak tebu raksasa ditemukan oleh penjaga hutan di taman nasional Conway Queensland, Australia pada Kamis kemarin. Katak yang dijuluki Toadzilla itu diyakini sebagai spesies terbesar yang pernah ditemukan.
Katak beracun itu beratnya sama dengan bayi yang baru lahir.
Ranger Kylee Grey sedang berjalan di taman nasional dan berhenti untuk membiarkan seekor ular merayap melintasi jalannya ketika dia melihat katak yang sangat besar.
“Saya mengulurkan tangan dan meraih katak tebu dan tidak percaya betapa besar dan beratnya itu,” katanya.
“Kami menamainya Toadzilla, dan segera memasukkannya ke dalam wadah sehingga kami dapat mengeluarkannya dari alam liar,” imbuhnya seperti dikutip dari The Guardian, Jumat (20/1/2023).
Katak tebu, yang biasanya dapat tumbuh hingga berukuran sekitar 15 cm, adalah salah satu spesies invasif paling terkenal di Australia dan dianggap sebagai ancaman bagi satwa liar asli. Mereka telah menjajah berbagai macam habitat di seluruh timur laut Australia setelah mereka diperkenalkan ke Queensland pada tahun 1935 untuk mengendalikan kumbang tebu.
Katak berkutil berwarna coklat dapat menjadi racun mematikan bagi satwa liar dan telah menyebabkan kepunahan lokal beberapa pemangsa mereka. Mereka juga bersaing dengan spesies asli untuk tempat tinggal dan sumber daya.
Rekor Dunia Guinness World Records untuk katak terbesar dalam sejarah adalah 2,65kg yang ditemukan pada tahun 1991.
Penjaga yang menemukan "Toadzilla" membawanya kembali ke markas mereka dan menimbangnya. Beratnya saat ditimbang menyentuh 2,7kg, yang bisa menjadi rekor baru.
"Katak tebu sebesar itu akan memakan apa saja yang bisa masuk ke dalam mulutnya, dan itu termasuk serangga, reptil, dan mamalia kecil," terang Gray.
“Dia ditemukan di ketinggian 393 meter, yang tidak biasa, tapi dia telah menarik banyak perhatian staf ranger kami karena ukurannya,” tambahnya.
"Museum Queensland tertarik untuk mengambilnya, karena dia mungkin yang terbesar dalam catatan," ujarnya.
Gray mengatakan dia tidak yakin berapa umur Toadzilla itu, tapi menduga katak itu sudah ada sejak lama.
“Katak tebu dapat hidup hingga 15 tahun di alam liar – jadi yang ini sudah ada sejak lama. Kami senang telah mengeluarkannya dari taman nasional,” pungkasnya.
Katak beracun itu beratnya sama dengan bayi yang baru lahir.
Ranger Kylee Grey sedang berjalan di taman nasional dan berhenti untuk membiarkan seekor ular merayap melintasi jalannya ketika dia melihat katak yang sangat besar.
“Saya mengulurkan tangan dan meraih katak tebu dan tidak percaya betapa besar dan beratnya itu,” katanya.
“Kami menamainya Toadzilla, dan segera memasukkannya ke dalam wadah sehingga kami dapat mengeluarkannya dari alam liar,” imbuhnya seperti dikutip dari The Guardian, Jumat (20/1/2023).
Katak tebu, yang biasanya dapat tumbuh hingga berukuran sekitar 15 cm, adalah salah satu spesies invasif paling terkenal di Australia dan dianggap sebagai ancaman bagi satwa liar asli. Mereka telah menjajah berbagai macam habitat di seluruh timur laut Australia setelah mereka diperkenalkan ke Queensland pada tahun 1935 untuk mengendalikan kumbang tebu.
Katak berkutil berwarna coklat dapat menjadi racun mematikan bagi satwa liar dan telah menyebabkan kepunahan lokal beberapa pemangsa mereka. Mereka juga bersaing dengan spesies asli untuk tempat tinggal dan sumber daya.
Rekor Dunia Guinness World Records untuk katak terbesar dalam sejarah adalah 2,65kg yang ditemukan pada tahun 1991.
Penjaga yang menemukan "Toadzilla" membawanya kembali ke markas mereka dan menimbangnya. Beratnya saat ditimbang menyentuh 2,7kg, yang bisa menjadi rekor baru.
"Katak tebu sebesar itu akan memakan apa saja yang bisa masuk ke dalam mulutnya, dan itu termasuk serangga, reptil, dan mamalia kecil," terang Gray.
“Dia ditemukan di ketinggian 393 meter, yang tidak biasa, tapi dia telah menarik banyak perhatian staf ranger kami karena ukurannya,” tambahnya.
"Museum Queensland tertarik untuk mengambilnya, karena dia mungkin yang terbesar dalam catatan," ujarnya.
Gray mengatakan dia tidak yakin berapa umur Toadzilla itu, tapi menduga katak itu sudah ada sejak lama.
“Katak tebu dapat hidup hingga 15 tahun di alam liar – jadi yang ini sudah ada sejak lama. Kami senang telah mengeluarkannya dari taman nasional,” pungkasnya.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda