Houthi Ancam Serang Saudi Jika Yaman Terus Dibom
Houthi Ancam Serang Saudi Jika Yaman Terus Dibom
A
A
A
SANAA - Pemberontak Houthi di Yaman telah mengancam akan melancarkan serangan di Arab Saudi jika Yaman terus dibom. Ancaman itu muncul setelah ajakan perundingan damai oleh Houthi ditanggapi dengan pemboman Koalisi Teluk pimpinan Saudi.
“Houthi akan melakukan serangan militer terhadap Arab Saudi, jika serangan udara di Yaman tidak berakhir,” kata Mohammed Bahiti, anggota gerakan Ansar Allah, sayap kelompok Houthi, kepada stasiun televisi Al Mayadeen.
Bahiti menekankan bahwa pemberontak Houthi "tidak memerlukan rudal" untuk mewujudkan ancamannya. Dia membantah klaim Koalisi Teluk bahwa, serangan udara Koalisi Teluk di Yaman berhasil menghancurkan kemampuan militer Houthi.
Kendati mengancam akan menyerang wilayah Saudi, menurut Bahiti, Houthi siap untuk melanjutkan pembicaraan damai yang disponsori PBB.
Dia memperingatkan bahwa bahwa Presiden Yaman Abed Rabbo Mansour Al-Hadi tidak akan pernah bisa kembali berkuasa di Yaman setelah meninggalkan negara itu. Houthi menjuluki Hadi sebagai “pengkhianat”.
”Orang-orang Yaman tidak akan menghormati Mansour Hadi dan tidak memungkinkan dia untuk kembali berkuasa,” ujarnya, seperti dilansir Russia Today, Jumat (24/4/2015).
“Houthi akan melakukan serangan militer terhadap Arab Saudi, jika serangan udara di Yaman tidak berakhir,” kata Mohammed Bahiti, anggota gerakan Ansar Allah, sayap kelompok Houthi, kepada stasiun televisi Al Mayadeen.
Bahiti menekankan bahwa pemberontak Houthi "tidak memerlukan rudal" untuk mewujudkan ancamannya. Dia membantah klaim Koalisi Teluk bahwa, serangan udara Koalisi Teluk di Yaman berhasil menghancurkan kemampuan militer Houthi.
Kendati mengancam akan menyerang wilayah Saudi, menurut Bahiti, Houthi siap untuk melanjutkan pembicaraan damai yang disponsori PBB.
Dia memperingatkan bahwa bahwa Presiden Yaman Abed Rabbo Mansour Al-Hadi tidak akan pernah bisa kembali berkuasa di Yaman setelah meninggalkan negara itu. Houthi menjuluki Hadi sebagai “pengkhianat”.
”Orang-orang Yaman tidak akan menghormati Mansour Hadi dan tidak memungkinkan dia untuk kembali berkuasa,” ujarnya, seperti dilansir Russia Today, Jumat (24/4/2015).
(mas)
Explore More