Penggal 21 Warga Kristen Mesir, AS Sebut ISIS Brutal
A
A
A
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengutuk tindakan ISIS yang memenggal 21 warga Kristen Koptik Mesir. Gedung Putih menyebut ISIS telah melakukan pembunuhan brutal kepada warga tidak bersalah.
“Pembunuhan brutal (pada warga)tidak berdosa ini hanyalah tindakan terbaru dari banyak tindakan kejam yang dilakukan oleh teroris ISIS yang berafiliasi dengan militan setempat, termasuk pembunuhan terhadap puluhan tentara Mesir di Sinai,” bunyi pernyataan Gedung Putih yang dikeluarkan Minggu malam. (Baca: ISIS Rilis Video 21 Warga Kristen Mesir Dipenggal)
Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) merilis video eksekusi 21 warga Kristen Koptik Mesir itu pada hari Minggu. Presiden Mesir, Abdel Fattah el-Sisi, bersiap melakukan aksi balas dendam.
“Ini membuat masyarakat internasional untuk bersatu melawan ISIS,” lanjut pernyataan Gedung Putih, yang dilansir LA Times, Senin (16/2/2015). (Baca juga: ISIS Penggal 21 Warga Kristen, Mesir Siap Balas Dendam)
Dalam video yang dirilis ISIS itu, terdapat keterangan yang menunjukkan lokasi eksekusi. Yakni, di Wilayat Tarabulus, Laut Mediterania, dekat Tripoli, Libya.
Masih menurut video itu, semua korban adalah pria. Sedangkan para algojo ISIS mengenakan penutup muka warna hitam. Sebelum eksekusi dilakukan, salah satu pemimpin kelompok itu membacakan pernyataan singkat. “Pesan ditandatangani dengan darah,” lanjut keterangan dalam video tersebut.
“Pembunuhan brutal (pada warga)tidak berdosa ini hanyalah tindakan terbaru dari banyak tindakan kejam yang dilakukan oleh teroris ISIS yang berafiliasi dengan militan setempat, termasuk pembunuhan terhadap puluhan tentara Mesir di Sinai,” bunyi pernyataan Gedung Putih yang dikeluarkan Minggu malam. (Baca: ISIS Rilis Video 21 Warga Kristen Mesir Dipenggal)
Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) merilis video eksekusi 21 warga Kristen Koptik Mesir itu pada hari Minggu. Presiden Mesir, Abdel Fattah el-Sisi, bersiap melakukan aksi balas dendam.
“Ini membuat masyarakat internasional untuk bersatu melawan ISIS,” lanjut pernyataan Gedung Putih, yang dilansir LA Times, Senin (16/2/2015). (Baca juga: ISIS Penggal 21 Warga Kristen, Mesir Siap Balas Dendam)
Dalam video yang dirilis ISIS itu, terdapat keterangan yang menunjukkan lokasi eksekusi. Yakni, di Wilayat Tarabulus, Laut Mediterania, dekat Tripoli, Libya.
Masih menurut video itu, semua korban adalah pria. Sedangkan para algojo ISIS mengenakan penutup muka warna hitam. Sebelum eksekusi dilakukan, salah satu pemimpin kelompok itu membacakan pernyataan singkat. “Pesan ditandatangani dengan darah,” lanjut keterangan dalam video tersebut.
(mas)