Disebut tak Pantas Protes Teror di Paris, PM Israel Kesal
A
A
A
TEL AVIV - Gara-gara disebut tidak pantas menghadiri pawai untuk memprotes teror di Paris, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu kesal.
Anggapan Netanyahu tak pantas memprotes teror di Paris disampaikan Presiden Turki, Tayyip Erdogan. Alasannya, Israel menjadi negara yang menerapkan kebijakan teror terhadap rakyat Palestina.
Netanyahu balik mengecam komentar Erdogan. ”Saya percaya pernyataan yang memalukan itu harus ditolak oleh masyarakat internasional, karena perang melawan teror hanya akan berhasil jika itu dipandu oleh kejelasan moral,” kata Netanyahu dalam rangkain tweet-nya.
Netanyahu yang sejatinya tidak diundang oleh Prancis dalam pawai mengecam teror di Paris pada hari minggu lalu nekat hadir. Dia muncul di tengah-tengah puluhan pemimpin dunia yang mengecam rangkaian teror di Paris, termasuk serangan terhadap kantor majalah Charlie Hebdo yang menewaskan 12 orang.
”(Erdogan) mengatakan bahwa Israel seharusnya tidak terwakili dalam pawai di Paris dengan alasan yang dia berikan. Tindakan kita untuk membela warga negara kita terhadap ribuan roket yang ditembakkan terhadap kota-kota kita oleh ‘teroris’ Hamas,” lanjut Netanyahu yang terang-terangan menyebut Hamas sebagai teroris, seperti dikutip Russia Today, Kamis (15/1/2015).
Dalam pernyataannya, Erdogan menuding Israel sebagai negara teroris yang membunuh rakyat Palestina. Dia lantas mendesak Netanyahu memberikan keterangan atas anak-anak dan wanita Palestina yang dibunuh tentara Israel.
Anggapan Netanyahu tak pantas memprotes teror di Paris disampaikan Presiden Turki, Tayyip Erdogan. Alasannya, Israel menjadi negara yang menerapkan kebijakan teror terhadap rakyat Palestina.
Netanyahu balik mengecam komentar Erdogan. ”Saya percaya pernyataan yang memalukan itu harus ditolak oleh masyarakat internasional, karena perang melawan teror hanya akan berhasil jika itu dipandu oleh kejelasan moral,” kata Netanyahu dalam rangkain tweet-nya.
Netanyahu yang sejatinya tidak diundang oleh Prancis dalam pawai mengecam teror di Paris pada hari minggu lalu nekat hadir. Dia muncul di tengah-tengah puluhan pemimpin dunia yang mengecam rangkaian teror di Paris, termasuk serangan terhadap kantor majalah Charlie Hebdo yang menewaskan 12 orang.
”(Erdogan) mengatakan bahwa Israel seharusnya tidak terwakili dalam pawai di Paris dengan alasan yang dia berikan. Tindakan kita untuk membela warga negara kita terhadap ribuan roket yang ditembakkan terhadap kota-kota kita oleh ‘teroris’ Hamas,” lanjut Netanyahu yang terang-terangan menyebut Hamas sebagai teroris, seperti dikutip Russia Today, Kamis (15/1/2015).
Dalam pernyataannya, Erdogan menuding Israel sebagai negara teroris yang membunuh rakyat Palestina. Dia lantas mendesak Netanyahu memberikan keterangan atas anak-anak dan wanita Palestina yang dibunuh tentara Israel.
(mas)