Pejabat Fatah Sebut AS Sama Kejinya dengan Israel
A
A
A
RAMALLAH - Seorang pejabat Fatah, Abbas Zaki menyatakan, dengan menolak rancangan resolusi Palestina di Dewan Keamanan (DK) PBB, Amerika Serikat (AS) hanya memikirkan apa yang baik untuk Israel, bukan Palestina.
“Sikap pemerintah AS yang menolak rancangan resolusi yang kami ajukan benar-benar tidak berprinsip dan tidak tidak dapat diterima. Mereka (AS) selalu membuat keputusan yang menguntungkan Israel,” ucap Zaki.
Melansir RT, Kamis (1/1/2014), Zaki juga menyatakan, apa yang dilakukan oleh AS di DK PBB sama kejinya dengan apa yang telah dilakukan Israel di Gaza. Dengan menolak resolusi, AS sama saja mendukung kebrutalan Israel di Gaza.
“AS selalu mendukung Israel dalam berbagai hal,” ungkap mantan wakil Organisasi Pembebasan Palestina di Libanon itu.
Dirinya menurutkan, jika AS tidak secepatnya merubah kebijakan mereka, maka mungkin Palestina akan melakukan tindakan-tindakan ekstrim yang tidak terpikirkan sebelumnya. “Kami sudah merasa cukup dengan apa yang dilakukan Israel,” ungkapnya.
"Kami tidak bisa mentolerir lagi kejahatan yang dilakukan terhadap kami selama “proses perdamaian” yang dipimpin oleh AS. Israel telah pergi terlalu jauh, mereka menghancurkan tempat-tempat suci kami, mengambil tanah kami, membunuh warga negara kita. Israel melakukan kejahatan dan AS tidak bisa menghentikan ini dengan cara apapun," tegasnya.
“Sikap pemerintah AS yang menolak rancangan resolusi yang kami ajukan benar-benar tidak berprinsip dan tidak tidak dapat diterima. Mereka (AS) selalu membuat keputusan yang menguntungkan Israel,” ucap Zaki.
Melansir RT, Kamis (1/1/2014), Zaki juga menyatakan, apa yang dilakukan oleh AS di DK PBB sama kejinya dengan apa yang telah dilakukan Israel di Gaza. Dengan menolak resolusi, AS sama saja mendukung kebrutalan Israel di Gaza.
“AS selalu mendukung Israel dalam berbagai hal,” ungkap mantan wakil Organisasi Pembebasan Palestina di Libanon itu.
Dirinya menurutkan, jika AS tidak secepatnya merubah kebijakan mereka, maka mungkin Palestina akan melakukan tindakan-tindakan ekstrim yang tidak terpikirkan sebelumnya. “Kami sudah merasa cukup dengan apa yang dilakukan Israel,” ungkapnya.
"Kami tidak bisa mentolerir lagi kejahatan yang dilakukan terhadap kami selama “proses perdamaian” yang dipimpin oleh AS. Israel telah pergi terlalu jauh, mereka menghancurkan tempat-tempat suci kami, mengambil tanah kami, membunuh warga negara kita. Israel melakukan kejahatan dan AS tidak bisa menghentikan ini dengan cara apapun," tegasnya.
(esn)