Meski Musuh Bebuyutan, Obama Idamkan Kedubes AS di Iran
A
A
A
WASHINGTON - Meski Amerika Serikat (AS) dan Iran merupakan musuh bebuyutan, Presiden Barack Obama tidak mengesampingkan bila suatu hari AS membuka kembali keduataan besar di Iran.
Komentar Obama yang mengidam-idamkan dibukanya kembali Kedubes AS di Iran itu muncul dalam wawancaranya dengan NPR. Obama ditanya, apakah mungkin AS kembali membuka kedubesnya di Iran setelah beberapa dekade.
Obama menjawab, "Saya tidak pernah mengatakan tidak pernah." Tetapi, lanjut Obama, hubungan AS dan Iran harus dinormalkan secara bertahap.
Menurut Obama, Iran berbeda dari Kuba, di mana AS telah mengakhiri permusuhannya dengan negeri “Castro” itu. Kata Obama, Kuba merupakan negara kecil dan tidak menimbulkan ancaman besar bagi AS. sementara Iran adalah negara besar, yang telah mensponsori terorisme dan telah berupaya mengembangkan nuklir.
Kendati demikian, Obama berharap AS dan Iran dapat mencapai kesepakatan nuklir Teheran, sehingga Iran bisa bergabung kembali dengan masyarakat internasional.Obama juga berharap hubungan AS dan Iran bisa diperbaiki.
Komentar Obama yang mengidam-idamkan dibukanya kembali Kedubes AS di Iran itu muncul dalam wawancaranya dengan NPR. Obama ditanya, apakah mungkin AS kembali membuka kedubesnya di Iran setelah beberapa dekade.
Obama menjawab, "Saya tidak pernah mengatakan tidak pernah." Tetapi, lanjut Obama, hubungan AS dan Iran harus dinormalkan secara bertahap.
Menurut Obama, Iran berbeda dari Kuba, di mana AS telah mengakhiri permusuhannya dengan negeri “Castro” itu. Kata Obama, Kuba merupakan negara kecil dan tidak menimbulkan ancaman besar bagi AS. sementara Iran adalah negara besar, yang telah mensponsori terorisme dan telah berupaya mengembangkan nuklir.
Kendati demikian, Obama berharap AS dan Iran dapat mencapai kesepakatan nuklir Teheran, sehingga Iran bisa bergabung kembali dengan masyarakat internasional.Obama juga berharap hubungan AS dan Iran bisa diperbaiki.
(mas)