Berpotensi Bikin Bom Nuklir, Iran Dituding Beli Reaktor Berat
A
A
A
TEHERAN - Iran dituduh meningkatkan pembelian untuk reaktor yang mengandung air atom lebih berat. Reaktor seperti itu bisa menghasilkan plutonium yang cukup untuk membuat bom nuklir dalam beberapa tahun.
Tuduhan itu muncul dari seorang diplomat PBB yang dipublikasikan kantor berita AP, Rabu (10/12/2014). Menurut diplomat PBB yang berbicara dalam kondisi anonim itu, mengatakan, laporannya akan terbukti jika Teheran menolak rekonfigurasi reaktor nuklir di Kota Arak menjadi reaktor yang mengandung air atom ringan.
Permintaan rekonfigurasi itu sebenarnya yang diminta Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya dalam perundingan nuklir. Dengan rekonfigurasi itu, reaktor nuklir Arak hanya menghasilkan plutonium dalam jumlah kecil.
Tuduhan terbaru soal program nuklir Iran itu masuk dalam laporan Komite Sanksi Dewan Keamanan PBB. Diplomat PBB itu menolak diidentifikasi dengan dalih laporan belum resmi dirilis.
Sementara itu, Behrouz Kamalvandi, juru bicara Organisasi Energi Atom Iran, mengaku tidak memiliki informasi tentang pembelian reaktor baru seperti yang dituduhkan diplomat PBB tersebut.
”Iran telah sepakat untuk tidak menyiapkan peralatan baru di fasilitas Arak dan belum pernah melakukannya,” katanya.
Tuduhan itu muncul dari seorang diplomat PBB yang dipublikasikan kantor berita AP, Rabu (10/12/2014). Menurut diplomat PBB yang berbicara dalam kondisi anonim itu, mengatakan, laporannya akan terbukti jika Teheran menolak rekonfigurasi reaktor nuklir di Kota Arak menjadi reaktor yang mengandung air atom ringan.
Permintaan rekonfigurasi itu sebenarnya yang diminta Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya dalam perundingan nuklir. Dengan rekonfigurasi itu, reaktor nuklir Arak hanya menghasilkan plutonium dalam jumlah kecil.
Tuduhan terbaru soal program nuklir Iran itu masuk dalam laporan Komite Sanksi Dewan Keamanan PBB. Diplomat PBB itu menolak diidentifikasi dengan dalih laporan belum resmi dirilis.
Sementara itu, Behrouz Kamalvandi, juru bicara Organisasi Energi Atom Iran, mengaku tidak memiliki informasi tentang pembelian reaktor baru seperti yang dituduhkan diplomat PBB tersebut.
”Iran telah sepakat untuk tidak menyiapkan peralatan baru di fasilitas Arak dan belum pernah melakukannya,” katanya.
(mas)