Israel Larang Dokter Norwegia Pengecam Zionis Masuk Gaza
A
A
A
TEL AVIV - Israel melarang Mads Gilbert, seorang dokter Norwegia yang telah membantu Palestina selama konflik selama lebih dari 30 tahun, memasuki Gaza. Dia adalah dokter yang sangat keras mengecam rezim Zionis Israel.
”Saya diminta oleh pemerintah Norwegia untuk turun untuk terus bekerja di Gaza. Ketika kami tiba di persimpangan Erez, saya diberitahu oleh tentara Israel bahwa saya tidak bisa masuk ke Gaza,” katanya.
“Saya harus kembali ke Norwegia,” lanjut dokter berusia 67 tahun itu. Dia berusaha kembali ke Gaza setelah membantu rakyat Gaza ketika perang antara Hamas dan Israel pecah pada Juli hingga Agustus 2014 lalu.
”Saya tidak pernah melanggar hukum Israel. (Larangan) ini provokatif, tidak masuk akal dan benar-benar tidak dapat diterima,” imbuh dia, seperti dikutip RT, semalam.
Lantaran dilarang masuk ke Gaza oleh Israel, Kedutaan Besar Norwegia menulis kepada para pejabat Israel. Surat itu dibalas. Isinya adalah larangan tersebut dengan alasan masalah keamanan. Pemerintah Israel menyatakan kepada pemerintah Norwegia, bahwa keputusan itu mustahil untuk ditinjau ulang.
Gilbert pertama kali masuk Palestina pada tahun 1981. Dia setidaknya sudah menolong sekitar 11 ribu warga Palestina. Dia dikenal salah satunya karena menulis surat terbuka yang mengkritik keras rezim Zionis Israel dalam perang 50 hari di Gaza yang menewaskan lebih dari 2 ribu rakyat Palestina di Gaza.
”Serangan Israel bertujuan untuk meneror, meluka jiwa dan tubuh orang-orang, dan membuat mereka tidak mungkin hidup di masa mendatang, serta menghancurkan rumah-rumah mereka dan melarang sarana untuk dibangun kembali,” bunyi salah satu kutipan surat terbuka yang ditulis dokter Norwegia itu.
”Saya diminta oleh pemerintah Norwegia untuk turun untuk terus bekerja di Gaza. Ketika kami tiba di persimpangan Erez, saya diberitahu oleh tentara Israel bahwa saya tidak bisa masuk ke Gaza,” katanya.
“Saya harus kembali ke Norwegia,” lanjut dokter berusia 67 tahun itu. Dia berusaha kembali ke Gaza setelah membantu rakyat Gaza ketika perang antara Hamas dan Israel pecah pada Juli hingga Agustus 2014 lalu.
”Saya tidak pernah melanggar hukum Israel. (Larangan) ini provokatif, tidak masuk akal dan benar-benar tidak dapat diterima,” imbuh dia, seperti dikutip RT, semalam.
Lantaran dilarang masuk ke Gaza oleh Israel, Kedutaan Besar Norwegia menulis kepada para pejabat Israel. Surat itu dibalas. Isinya adalah larangan tersebut dengan alasan masalah keamanan. Pemerintah Israel menyatakan kepada pemerintah Norwegia, bahwa keputusan itu mustahil untuk ditinjau ulang.
Gilbert pertama kali masuk Palestina pada tahun 1981. Dia setidaknya sudah menolong sekitar 11 ribu warga Palestina. Dia dikenal salah satunya karena menulis surat terbuka yang mengkritik keras rezim Zionis Israel dalam perang 50 hari di Gaza yang menewaskan lebih dari 2 ribu rakyat Palestina di Gaza.
”Serangan Israel bertujuan untuk meneror, meluka jiwa dan tubuh orang-orang, dan membuat mereka tidak mungkin hidup di masa mendatang, serta menghancurkan rumah-rumah mereka dan melarang sarana untuk dibangun kembali,” bunyi salah satu kutipan surat terbuka yang ditulis dokter Norwegia itu.
(mas)