Ungkap Identitas Algojo ISIS, Militan Minta Rp58 Juta
A
A
A
LONDON - Seorang militan ISIS menawarkan diri untuk mengungkap identitas algojo ISIS dengan imbalan uang £3 ribu atau sekitar Rp58 juta.
Militan bernama Junaid Hussain itu menawarkan hal itu kepada surat kabar Mail yang berbasis di London pada Minggu kemarin. Hussain siap memberikan identitas John Jihadi, sosok yang disebut-sebut algojo ISIS yang telah memenggal dua wartawan Amerika Serikat dan dua warga Inggris.
Tawaran itu muncul saat militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) berusia 20 tahun itu melakukan korespondensi online dengan media Inggris itu.
Sosok Hussain, bukan orang asing bagi publik Inggris. Dia pernah dipenjara enam bulan pada tahun 2012 setelah menerbitkan alamat mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair ke internet untuk mendapatkan uang sekitar US$ 4.800.
Media Inggris itu tidak membayar uang seperti yang diminta Hussain, dan justru melapor ke polisi. Namun, militan ISIS itu sempat membeberkan sedikit identitas John Jihadi yang disebut sebagai algojo ISIS.
”John Jihadi adalah warga asal Arab, lahir sebagai seorang Muslim dan telah ada di Suriah untuk waktu yang lama,” kata Hussain yang dikutip media Inggris tersebut.
Hussain juga sempat menawarkan diri untuk memberian akun Twitter asli milik John Jihadi. Dia minta uang sebesar itu untuk membeli mobil yang akan dia gunakan untuk mengangkut keluarganya yang ada di Raqa, Suriah.
Sosok Jihadi John sejatinya telah diidentifikasi oleh FBI pada akhir September 2014 lalu. Namun, FBI tidak pernah bersedia merilis identitas asli pria yang disebut sebagai algojo ISIS itu.
Sosok John Jihadi pernah membuat heboh dunia, setelah dalam video dia memenggal jurnalis Amerika Serikat, James Folley dan Steven Sotloff. Dalam video, dia juga memenggal dua warga Inggris.
Militan bernama Junaid Hussain itu menawarkan hal itu kepada surat kabar Mail yang berbasis di London pada Minggu kemarin. Hussain siap memberikan identitas John Jihadi, sosok yang disebut-sebut algojo ISIS yang telah memenggal dua wartawan Amerika Serikat dan dua warga Inggris.
Tawaran itu muncul saat militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) berusia 20 tahun itu melakukan korespondensi online dengan media Inggris itu.
Sosok Hussain, bukan orang asing bagi publik Inggris. Dia pernah dipenjara enam bulan pada tahun 2012 setelah menerbitkan alamat mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair ke internet untuk mendapatkan uang sekitar US$ 4.800.
Media Inggris itu tidak membayar uang seperti yang diminta Hussain, dan justru melapor ke polisi. Namun, militan ISIS itu sempat membeberkan sedikit identitas John Jihadi yang disebut sebagai algojo ISIS.
”John Jihadi adalah warga asal Arab, lahir sebagai seorang Muslim dan telah ada di Suriah untuk waktu yang lama,” kata Hussain yang dikutip media Inggris tersebut.
Hussain juga sempat menawarkan diri untuk memberian akun Twitter asli milik John Jihadi. Dia minta uang sebesar itu untuk membeli mobil yang akan dia gunakan untuk mengangkut keluarganya yang ada di Raqa, Suriah.
Sosok Jihadi John sejatinya telah diidentifikasi oleh FBI pada akhir September 2014 lalu. Namun, FBI tidak pernah bersedia merilis identitas asli pria yang disebut sebagai algojo ISIS itu.
Sosok John Jihadi pernah membuat heboh dunia, setelah dalam video dia memenggal jurnalis Amerika Serikat, James Folley dan Steven Sotloff. Dalam video, dia juga memenggal dua warga Inggris.
(mas)