Dibius, Remaja 15 Tahun Gabung ISIS atau Dipenggal

Sabtu, 25 Oktober 2014 - 11:35 WIB
Dibius, Remaja 15 Tahun Gabung ISIS atau Dipenggal
Dibius, Remaja 15 Tahun Gabung ISIS atau Dipenggal
A A A
ALEPPO - Seorang remaja berusia 15 tahun mengaku diculik dan dibius militan ISIS di desanya, di Suriah. Setelah sadar dia diberi dua pilihan, bergabung dengan ISIS atau dipenggal.

Remaja bernama Kareem Mufleh itu ditahan di sebuah penjara Suriah oleh pasukan Kurdi yang memerangi ISIS atau Negara Islam Irak dan Suriah. Dia ditahan setelah ditangkap selama pertempuran terjadi. Namun, penahanan itu menjadi jalan bagi penyelamatannya

Selama diculik, Mufleh dipaksa untuk menonton adegan para militan ISIS melakukan kekejaman terhadap warga Suriah lain.

”Saya bahkan melihat mereka membunuh seorang wanita, karena gaun pengantinnya memperlihatkan leher dan lengan,” kata Mufleh kepada CBS News.

Menjadi militan ISIS, bagi Mufleh menjadi satu-satunya pilihan ketimbang dia dipenggal. Kini, remaja itu tidak lagi menjadi militan ISIS setelah ditolong pasukan Kurdi.

Selama menjadi militan ISIS, dia mengaku dibius dengan obat anti-cemas sebelum pergi ke medan perang. ”Obat itu membuat Anda kehilangan pikiran Anda," katanya, yang dilansir news.com.au, Sabtu (25/10/2014).

”Jika mereka memberikan sabuk bunuh diri dan memberitahu Anda untuk meledakkan diri, maka Anda akan melakukannya,” lanjut Mufleh menggambarkan dampak obat bius tersebut.

Selama bertempur Mufleh mengalami tiga luka tembak di bagian perutnya. Remaja itu ditangkap oleh pasukan Kurdi sembilan bulan yang lalu, sampai akhirnya dibebaskan karena dia terbukti hanya menjadi korban militan ISIS.

Suleiman Mohammed, pria lain yang dituduh bergabung dengan ISIS dan meledakkan sebuah bom di wilayah Suriah tampak gemetar saat berbicara kepada wartawan. Dia takut akan dianiaya militan ISIS jika ketahuan berbicara kepada wartawan.

Dia juga membantah tuduhan telah meledakkan sebuah mobil. Sama seperti nasib Mufleh, Suleiman Mohammed juga menjadi korban penculikan ISIS yang dipaksa bergabung.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6595 seconds (0.1#10.140)