Bentrok, Demonstran Hong Kong Sebut Ada Preman Bayaran
A
A
A
HONG KONG - Demonstran pro-demokrasi di Hong Kong membatalkan pembicaraan dengan pemerintah setelah bentrokan pecah. Para demonstran pro-demokrasi menuduh lawan bentrok mereka adalah preman bayaran pro-Beijing.
Menurut Federasi Mahasiswa Hong Kong, para preman bayaran telah menghancurkan tenda dan barikade yang dibangun para aktivis pro-demokrasi yang menuntut Pemilu langsung 2017.
”Tidak ada pilihan lain selain membatalkan pembicaraan (dengan pemerintah),” bunyi pernyataan federasi itu, seperti dikutip news.com.au, Sabtu (4/10/2014).
Bentrok itu terjadi kemarin petang. ”Semua orang melihat apa yang terjadi hari ini,” kata para demonstran. ”Pemerintah dan polisi menutup mata terhadap tindakan kekerasan oleh preman yang menargetkan para demonstran yang beraksi damai.”
Sebelumnya, pemerintah Hong Kong yang dipimpin Leung Chun-ying berjanji untuk melakukan pembicaraan dengan para demonstran untuk mengakhiri protes besar di Hong Kong.
Bentrokan terjadi di wilayah Mong Kok dan Causeway Bay. Para demonstran mengaku tiba-tiba diserang para preman bayaran pro-Beijing.”Bawalah borgol!",” teriak salah seorang penyerang demonstran.
Sementara itu, polisi terlihat mengawal seorang korban bentrokan yang berlumuran darah.
Menurut Federasi Mahasiswa Hong Kong, para preman bayaran telah menghancurkan tenda dan barikade yang dibangun para aktivis pro-demokrasi yang menuntut Pemilu langsung 2017.
”Tidak ada pilihan lain selain membatalkan pembicaraan (dengan pemerintah),” bunyi pernyataan federasi itu, seperti dikutip news.com.au, Sabtu (4/10/2014).
Bentrok itu terjadi kemarin petang. ”Semua orang melihat apa yang terjadi hari ini,” kata para demonstran. ”Pemerintah dan polisi menutup mata terhadap tindakan kekerasan oleh preman yang menargetkan para demonstran yang beraksi damai.”
Sebelumnya, pemerintah Hong Kong yang dipimpin Leung Chun-ying berjanji untuk melakukan pembicaraan dengan para demonstran untuk mengakhiri protes besar di Hong Kong.
Bentrokan terjadi di wilayah Mong Kok dan Causeway Bay. Para demonstran mengaku tiba-tiba diserang para preman bayaran pro-Beijing.”Bawalah borgol!",” teriak salah seorang penyerang demonstran.
Sementara itu, polisi terlihat mengawal seorang korban bentrokan yang berlumuran darah.
(mas)