Aktivis Demokrasi Hong Kong Joshua Wong Ditangkap

Jum'at, 25 September 2020 - 15:12 WIB
loading...
Aktivis Demokrasi Hong...
Polisi Hong Kong menangkap aktivis demokrasi terkemuka Joshua Wong. Foto/CBC
A A A
HONG KONG - Polisi Hong Kong menangkap aktivis demokrasi terkemuka Joshua Wong pada hari Kamis karena berpartisipasi dalam pertemuan ilegal pada Oktober 2019 dan melanggar undang-undang anti-topeng, menurut sebuah postingan di akun Twitter resminya.

Penangkapan Wong ini menambah sejumlah tuduhan pelanggaran hukum atau dugaan pelanggaran yang dia dan aktivis lainnya lakukan terkait dengan aksi protes pro-demokrasi tahun lalu. Rentetan aksi demonstasi ini mendorong Beijing untuk memberlakukan undang-undang keamanan nasional pada 30 Juni lalu.(Baca juga: China Sahkan Undang-undang Keamanan Nasional Hong Kong )

Polisi Hong Kong mengonfirmasi bahwa mereka menangkap dua pria, berusia 23 dan 74, pada Kamis lalu karena berkumpul secara ilegal pada 5 Oktober 2019.

Inggris, yang menguasai Hong Kong sampai menyerahkannya pada tahun 1997 ke China yang persyaratannya disepakati dalam Deklarasi Bersama antara London dan Beijing, menyatakan keprihatinan atas penangkapan Wong.

"Saya sangat prihatin dengan penangkapan Joshua Wong, contoh lain dari otoritas HK (Hong Kong) yang menargetkan aktivis," kata Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab dalam sebuah Tweet.

"Otoritas Tiongkok dan HK harus menghormati hak dan kebebasan rakyat Hong Kong, sebagaimana dilindungi dalam Deklarasi Bersama," sambungnya seperti dilansir dari Reuters, Jumat (25/9/2020).

Penangkapan Wong (23), terjadi sekitar 6 minggu setelah taipan media Jimmy Lai ditahan karena dicurigai berkolusi dengan pasukan asing.

Wong telah sering berkunjung ke Washington di mana dia memohon kepada Kongres Amerika Serikat (AS) untuk mendukung gerakan demokrasi Hong Kong dan melawan cengkeraman Beijing yang semakin ketat atas pusat keuangan global itu. Kunjungannya memancing kemarahan Beijing, yang mengatakan dia adalah "tangan hitam" pasukan asing.

Wong membubarkan kelompok pro-demokrasi Demosisto pada bulan Juni, hanya beberapa jam setelah parlemen China mengesahkan undang-undang keamanan nasional untuk Hong Kong, mengkangkangi legislatif lokal kota, sebuah tindakan yang banyak dikritik oleh pemerintah Barat.(Baca juga: UU Keamanan Nasional Disahkan, Kelompok Pro Demokrasi Hong Kong Bubar )

Rekan lamanya, Agnes Chow, dan dua aktivis lainnya juga termasuk di antara 10 orang yang ditangkap polisi pada Agustus lalu karena dicurigai melanggar undang-undang baru.

Undang-undang baru itu menghukum apa pun yang dianggap China sebagai tindakan subversi, pemisahan diri, terorisme, dan kolusi dengan pasukan asing, dengan hukuman penjara seumur hidup.

Wong baru berusia 17 tahun ketika ia menjadi wajah aksi protes demokrasi Gerakan Payung yang dipimpin mahasiswa pada tahun 2014, tetapi ia bukanlah tokoh utama dari kerusuhan yang kerap disertai kekerasan yang mengguncang bekas jajahan Inggris semi-otonom tahun lalu.

Undang-undang anti-topeng diperkenalkan tahun lalu dalam upaya untuk membantu polisi mengidentifikasi pengunjuk rasa yang mereka curigai melakukan kejahatan dan menghadapi tantangan di pengadilan. Sementara itu, pemerintah Hong Kong telah mewajibkan masker wajah dalam banyak situasi karena pandemi virus Corona.(Baca juga: Redam Demonstrasi, Pemimpin Hong Kong Berlakukan UU Darurat )
(ber)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
19 Kota dengan Transportasi...
19 Kota dengan Transportasi Terbaik di Dunia, Jakarta Peringkat Berapa?
Kisah Bayi Rachel Rollinson...
Kisah Bayi Rachel Rollinson Dibuang karena Dianggap Bawa Sial, 60 Tahun Kemudian Bertemu Ibu Kandungnya
Mantan Presiden Filipina...
Mantan Presiden Filipina Duterte Naik Pesawat Menuju Den Haag usai Ditangkap
Bintang Porno Jepang...
Bintang Porno Jepang yang Pasang Tarif Rp306 Juta untuk Seks Ditangkap dalam Operasi Hong Kong
Hong Kong Penjarakan...
Hong Kong Penjarakan 45 Aktivis Demokrasi dalam Sidang Bersejarah
Penindasan China Berlanjut,...
Penindasan China Berlanjut, 2 Jurnalis Hong Kong Dipenjara atas Penghasutan
14 Aktivis Didakwa di...
14 Aktivis Didakwa di Hong Kong, Bentuk Penghinaan China terhadap Demokrasi
Protes Genosida di Gaza,...
Protes Genosida di Gaza, Maladewa Larang Turis Israel
Tegang! Penumpang Gagalkan...
Tegang! Penumpang Gagalkan Pembajakan Pesawat, Tembak Mati Pelaku
Rekomendasi
Alasan Paula Verhoeven...
Alasan Paula Verhoeven Tak Dapat Nafkah Iddah setelah Cerai dari Baim Wong
Tanjung Priok Lumpuh:...
Tanjung Priok Lumpuh: Sinyal Gawat Darurat Sistem Logistik Nasional
Kena Tarif Tambahan...
Kena Tarif Tambahan 10 Persen, Eksportir Tekstil dan Garmen RI Terancam
Berita Terkini
ICC Minta Hongaria Jelaskan...
ICC Minta Hongaria Jelaskan Kegagalan Menangkap Benjamin Netanyahu
34 menit yang lalu
9 Pesawat Militer AS...
9 Pesawat Militer AS Kirim Bom Penghancur Bunker ke Israel, Persiapan Serang Iran?
1 jam yang lalu
3 Riwayat Penyakit Raja...
3 Riwayat Penyakit Raja Salman, Pemimpin Arab Saudi yang Masih Tangguh di Usia Senja
1 jam yang lalu
8 Agen Mossad Israel...
8 Agen Mossad Israel yang Pernah Tertangkap: Operasi Rahasia yang Terbongkar
2 jam yang lalu
7 Negara yang Siap Menampung...
7 Negara yang Siap Menampung Warga Gaza, Nomor 1 Paling Banyak
3 jam yang lalu
Terungkap Rencana Rahasia...
Terungkap Rencana Rahasia Perisai Rudal Canggih AS, Namanya Golden Dome
4 jam yang lalu
Infografis
ICC Akhirnya Minta PM...
ICC Akhirnya Minta PM Israel Benjamin Netanyahu Ditangkap
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved