Salah Diagnosis, Pipi Wanita Kazakhstan Telanjur Dilubangi Dokter
A
A
A
LOUISVILLE - Lessya Kotelevskaya menuntut tim medis Rumah Sakit Universitas Louisville, Kazakshtan untuk memulihkan pipinya yang berlubang.
Pipi wanita 30 tahun itu telanjur dilubangi dokter yang semula mendiagnosis wanita itu menderita kanker rahang.
Tim medis selama 16 jam pada Senin lalu melakukan operasi untuk menambal pipi Lessya. Sebelum operasi, Lessya sudah lama menjadi bahan ejekan orang-orang di negara bekas Uni Soviet itu, karena ada lubang menganga di pipinya.
Dokter bedah bernama Jarrod Little mengatakan operasi rekonstruksi tulang rahang dan pipi pasien sudah berjalan sesuai prosedur. ”Lessya tidak sabar untuk kembali ke kehidupan normalnya,” kata Oleg Sennik, sepupu Lessya, kepada wartawan.
Pada usia 19 tahun pipi Lessya tidak sengaja terkena sikut temannya saat bermain basket. Tiba-tiba rahangnya membangkak. Oleh dokter, dia diagnosis menderita kanker rahang. Tapi seiring berjalannya waktu, diagnosis dokter itu salah.
Selama bertahun-tahun Lessya merasa terasing dengan lubang di pipinya. Bahkan, gara-gara lubang di pipi itu, sang suami meninggalkannya. ”Dia ditolak di mana-mana,” kata sepupu Lessya menggambarkan penderitaan Lessya.
Sebelum operasi, Lessya harus menutup lubang di pipinya ketika makan. Sebab, jika tidak ditutup, makanan yang dia kunyah akan keluar. Dokter yang melakukan operasi itu menggratiskan biaya yang dibebankan pada Lessya. ”Dia datang tanpa uang,” kata Little, seperti dikutip news.com.au, Rabu (25/6/2014).
Pipi wanita 30 tahun itu telanjur dilubangi dokter yang semula mendiagnosis wanita itu menderita kanker rahang.
Tim medis selama 16 jam pada Senin lalu melakukan operasi untuk menambal pipi Lessya. Sebelum operasi, Lessya sudah lama menjadi bahan ejekan orang-orang di negara bekas Uni Soviet itu, karena ada lubang menganga di pipinya.
Dokter bedah bernama Jarrod Little mengatakan operasi rekonstruksi tulang rahang dan pipi pasien sudah berjalan sesuai prosedur. ”Lessya tidak sabar untuk kembali ke kehidupan normalnya,” kata Oleg Sennik, sepupu Lessya, kepada wartawan.
Pada usia 19 tahun pipi Lessya tidak sengaja terkena sikut temannya saat bermain basket. Tiba-tiba rahangnya membangkak. Oleh dokter, dia diagnosis menderita kanker rahang. Tapi seiring berjalannya waktu, diagnosis dokter itu salah.
Selama bertahun-tahun Lessya merasa terasing dengan lubang di pipinya. Bahkan, gara-gara lubang di pipi itu, sang suami meninggalkannya. ”Dia ditolak di mana-mana,” kata sepupu Lessya menggambarkan penderitaan Lessya.
Sebelum operasi, Lessya harus menutup lubang di pipinya ketika makan. Sebab, jika tidak ditutup, makanan yang dia kunyah akan keluar. Dokter yang melakukan operasi itu menggratiskan biaya yang dibebankan pada Lessya. ”Dia datang tanpa uang,” kata Little, seperti dikutip news.com.au, Rabu (25/6/2014).
(mas)