Penjaga Perdamaian CSTO di Kazakhstan Sampai Situasi Stabil
loading...
A
A
A
ALMATY - Pasukan penjaga perdamaian dari Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) akan terus memenuhi tugasnya di Kazakhstan sampai situasi di negara itu benar-benar stabil. Hal itu diungkapkan Andrey Serdyukov, komandan yang memimpin upaya penjaga perdamaian CSTO di Kazakhstan.
"Unit Pasukan Penjaga Perdamaian Kolektif akan terus melaksanakan tugas mereka sampai situasi di negara ini benar-benar stabil," kata Serdyukov seperti dilansir dari kantor berita Rusia, TASS, Minggu (9/1/2022).
Lebih jauh Serdyukov mengatakan pasukan penjaga perdamaian CSTO melindungi fasilitas militer, negara bagian dan sosial yang penting di Almaty dan daerah sekitarnya.
"Saat ini, unit pasukan penjaga perdamaian sedang melakukan tugas untuk melindungi fasilitas penting militer, negara, dan sosial penting di kota Almaty dan daerah sekitarnya," lanjut Serdyukov.
Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev meminta bantuan pasukan penjaga perdamaian setelah pengunjuk rasa menyerbu kantor Wali Kota di kota terbesar di negara itu. Tidak hanya itu, para demonstran juga menyerbut bandara kota.
Gelombang pertama dari sekitar 2.500 tentara pimpinan Rusia telah tiba di Kazakhstan. Beberapa unit penerjun payung bahkan telah tiba di negara itu pada hari Jumat membantu pasukan Kazakhstan dalam merebut kembali bandara kota dari pengunjuk rasa.
Para pejabat di Moskow telah menekankan bahwa pengerahan pasukannya di bawah CSTO bersifat sementara.
Perkembangan terbaru Kementerian Dalam Negeri Kazakhstan mengatakan lebih dari 5.000 orang ditangkap selama aksi protes anti pemerintah.
"Unit Pasukan Penjaga Perdamaian Kolektif akan terus melaksanakan tugas mereka sampai situasi di negara ini benar-benar stabil," kata Serdyukov seperti dilansir dari kantor berita Rusia, TASS, Minggu (9/1/2022).
Lebih jauh Serdyukov mengatakan pasukan penjaga perdamaian CSTO melindungi fasilitas militer, negara bagian dan sosial yang penting di Almaty dan daerah sekitarnya.
"Saat ini, unit pasukan penjaga perdamaian sedang melakukan tugas untuk melindungi fasilitas penting militer, negara, dan sosial penting di kota Almaty dan daerah sekitarnya," lanjut Serdyukov.
Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev meminta bantuan pasukan penjaga perdamaian setelah pengunjuk rasa menyerbu kantor Wali Kota di kota terbesar di negara itu. Tidak hanya itu, para demonstran juga menyerbut bandara kota.
Gelombang pertama dari sekitar 2.500 tentara pimpinan Rusia telah tiba di Kazakhstan. Beberapa unit penerjun payung bahkan telah tiba di negara itu pada hari Jumat membantu pasukan Kazakhstan dalam merebut kembali bandara kota dari pengunjuk rasa.
Para pejabat di Moskow telah menekankan bahwa pengerahan pasukannya di bawah CSTO bersifat sementara.
Perkembangan terbaru Kementerian Dalam Negeri Kazakhstan mengatakan lebih dari 5.000 orang ditangkap selama aksi protes anti pemerintah.