Anak jadi korban kapal maut, ibu ini marahi Presiden Korsel
A
A
A
Sindonews.com – Seorang ibu dari penumpang kapal feri Sewol, Korea Selatan (Korsel) menemukan anaknya dalam kondisi tidak bernyawa pada Sabtu (19/4/2014).
Ibu yang menunggu beberapa hari di lokasi tragedi kapal tenggelam itu pun melampiaskan kemarahannya, termasuk kepada Presiden Korsel, Park Geun-hye.
Ibu korban atas nama Kang Hyuck adalah salah satu dari ratusan kerabat korban yang menunggu beberapa hari sejak kapal itu tenggelam Rabu lalu. Semula penyelam melihat tiga jenazah mengambang, namun mereka tidak mampu untuk mengevakuasi, karena kondisi air keruh.
Melihat jenazah anaknya mengambang, ibu tersebut langsung mengambil mikfron dan berteriak. ”Tolong angkat kapal, sehingga kami bisa mengeluarkan tubuhnya,” teriak wanita itu. ”(Presiden) Park Geun-hye harus datang ke sini lagi,” lanjut dia yang dikunjungi Presiden Korsel kemarin.
Tiga jenazah mengambang
Dari 273 korban yang hilang, kebanyakan adalah para pelajar.Para orang tua juga telah memberikan sampel DNA untuk mengidentifikasi setiap jenazah yang ditemukan.
Sebelumnya, juru bicara penjaga pantai, Kim Jae-in, mengatakan, penyelam pada hari ini telah melihat ada tiga jenazah mengambang. Beberapa penyelam lainnya juga telah dikerahkan untuk mengevakuasi korban.
”Mengangkat kapal tidak berarti mereka bisa dievakuasi sepenuhnya dari laut. Mereka harus diangkat dua hingga tiga meter dari dasar laut,” katanya.
Penyebab terbalik belum teridentifikasi. Tetapi penyelidikan telah fokus pada dugaan kapal itu berbelok dan membuat muatan bergeser. Kondisi itu membuat kapal oleng, terbalik dan akhirnya tenggelam perlahan-lahan.
Kapten kapal, Lee Joon - seok, 69 dan dua awak kapal lainnya telah ditangkap. Kapten kapal tersebut menghadapi lima tuduhan, salah satunya kelalaian karena meninggalkan kapal saat kondisi genting. Dia sendiri sudah minta maaf kepada para kerabat korban.
Ibu yang menunggu beberapa hari di lokasi tragedi kapal tenggelam itu pun melampiaskan kemarahannya, termasuk kepada Presiden Korsel, Park Geun-hye.
Ibu korban atas nama Kang Hyuck adalah salah satu dari ratusan kerabat korban yang menunggu beberapa hari sejak kapal itu tenggelam Rabu lalu. Semula penyelam melihat tiga jenazah mengambang, namun mereka tidak mampu untuk mengevakuasi, karena kondisi air keruh.
Melihat jenazah anaknya mengambang, ibu tersebut langsung mengambil mikfron dan berteriak. ”Tolong angkat kapal, sehingga kami bisa mengeluarkan tubuhnya,” teriak wanita itu. ”(Presiden) Park Geun-hye harus datang ke sini lagi,” lanjut dia yang dikunjungi Presiden Korsel kemarin.
Tiga jenazah mengambang
Dari 273 korban yang hilang, kebanyakan adalah para pelajar.Para orang tua juga telah memberikan sampel DNA untuk mengidentifikasi setiap jenazah yang ditemukan.
Sebelumnya, juru bicara penjaga pantai, Kim Jae-in, mengatakan, penyelam pada hari ini telah melihat ada tiga jenazah mengambang. Beberapa penyelam lainnya juga telah dikerahkan untuk mengevakuasi korban.
”Mengangkat kapal tidak berarti mereka bisa dievakuasi sepenuhnya dari laut. Mereka harus diangkat dua hingga tiga meter dari dasar laut,” katanya.
Penyebab terbalik belum teridentifikasi. Tetapi penyelidikan telah fokus pada dugaan kapal itu berbelok dan membuat muatan bergeser. Kondisi itu membuat kapal oleng, terbalik dan akhirnya tenggelam perlahan-lahan.
Kapten kapal, Lee Joon - seok, 69 dan dua awak kapal lainnya telah ditangkap. Kapten kapal tersebut menghadapi lima tuduhan, salah satunya kelalaian karena meninggalkan kapal saat kondisi genting. Dia sendiri sudah minta maaf kepada para kerabat korban.
(mas)