Tragedi Halloween Itaewon: Korban Tewas 154 Orang Termasuk Produser Cantik Grace Rached
loading...
A
A
A
SEOUL - Produser film asal Sydney, Grace Rached (23), berada di antara 154 korban tewas dalam tragedi perayaan Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan (Korsel).
Perempuan cantik itu ambil bagian dalam pesta Halloween yang membanjiri gang sempit di distrik kehidupan malam Seoul pada Sabtu malam. Itu menyebabkan kerumunan massa yang mematikan.
Awalnya, korban tewas dilaporkan sekitar 150 orang termasuk 22 warga asing.
Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan sejauh ini adadua warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban luka.
Rached sedang berlibur di Korea Selatan bersama teman-temannya, termasuk Nathan Taverniti, yang mengoperasikan TikTok beberapa jam setelah kematiannya untuk membagikan apa yang telah disaksikannya.
“Saya ada di sana ketika dia mengatakan dia tidak bisa bernapas dan saya meraih salah satu tangan teman saya,” kata Taverniti di sela-sela tangisnya, seperti dikutip news.com.au, Senin (31/10/2022).
Hingga Minggu malam, para pejabat menyebutkan jumlah korban tewas sebanyak 154 orang dan jumlah orang yang terluka sebanyak 133 orang.
Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan setempat mengatakan jumlah kematian bisa meningkat lebih lanjut, di mana 37 orang terluka dalam kondisi serius.
Taverniti mengatakan dia yakin insiden itu dapat dihindari dan merupakan akibat dari pihak berwenang setempat yang tidak mempersiapkan diri secara memadai untuk kerumunan massa.
Perempuan cantik itu ambil bagian dalam pesta Halloween yang membanjiri gang sempit di distrik kehidupan malam Seoul pada Sabtu malam. Itu menyebabkan kerumunan massa yang mematikan.
Awalnya, korban tewas dilaporkan sekitar 150 orang termasuk 22 warga asing.
Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan sejauh ini adadua warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban luka.
Rached sedang berlibur di Korea Selatan bersama teman-temannya, termasuk Nathan Taverniti, yang mengoperasikan TikTok beberapa jam setelah kematiannya untuk membagikan apa yang telah disaksikannya.
“Saya ada di sana ketika dia mengatakan dia tidak bisa bernapas dan saya meraih salah satu tangan teman saya,” kata Taverniti di sela-sela tangisnya, seperti dikutip news.com.au, Senin (31/10/2022).
Hingga Minggu malam, para pejabat menyebutkan jumlah korban tewas sebanyak 154 orang dan jumlah orang yang terluka sebanyak 133 orang.
Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan setempat mengatakan jumlah kematian bisa meningkat lebih lanjut, di mana 37 orang terluka dalam kondisi serius.
Taverniti mengatakan dia yakin insiden itu dapat dihindari dan merupakan akibat dari pihak berwenang setempat yang tidak mempersiapkan diri secara memadai untuk kerumunan massa.