AS tepis tudingan gagalkan perundingan damai Pakistan & Taliban
Minggu, 03 November 2013 - 12:14 WIB

AS tepis tudingan gagalkan perundingan damai Pakistan & Taliban
A
A
A
Sindonews.com - Amerika Serikat (AS) menepis tudingan, bahwa serangan drone yang menewaskan Hakimullah Mehsud, pemimpin Taliban Pakistan bertujuan untuk menggagalkan perundingan damai antara Pemerintah Pakistan dan Tehreek-e-Taliban Pakistan, pemberontak Taliban, Sabtu (2/10/2013).
"Pakistan dan AS punya kepentingan strategis untuk mengakhiri kekerasan yang dilakukan oleh kelompok ekstrimis," ungkap seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS yang menolak mengkonfirmasi kematian Mehsud.
Pejabat itu melanjutkan, perundingan damai antara Pemerintah Pakistan dan Tehreek-e-Taliban Pakistan, pemberontak Taliban adalah masalah internal mereka. "Jika Anda ingin mengetahui rincian lebih lanjut tentang perundingan itu silahkan tayakan kepada Pemerintah Pakistan," jelas pejabat itu.
"Sejauh ini AS dan Pakistan terus melakukan dialog berkelanjutan atas segala aspek kepentingan dan kerjasama, termasuk kerjasama keamanan dan kontra-terorisme, dan kami bekerja sama untuk mengatasi masalah satu sama lain," ungkap pejabat Deplu AS itu.
"Lebih luas, AS dan Pakistan terus melanjutkan berbagi kepentingan strategis untuk mengakhiri kekerasan ekstrimis sehingga mampu menciptakan sebuah daerah yang lebih makmur, stabil dan damai," imbuhnya.
Pejabat Deplu AS itu kemudian menekankan, bahwa AS telah menunjuk TPP sebagai kelompok organisasi teroris internasional dan kelompok itu memiliki keterkaitan dengan al-Qaeda, kelompok yang telah berulang kali mengancam AS. TTP telah melancarkan perjuangan berdarah di Pakistan selama enam tahun untuk menentang pemerintah dan sudah ribuan orang tewas di Pakistan akibat konflik Taliban dan pemerintah. TTP juga mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom yang gagal di Times Square New York pada Mei 2010 lalu.
Seperti diketahui, Menteri Dalam Negeri Pakistan, Chaudhry Nisar sebelumnya mengecam serangan drone AS dan menyebut serangan itu sebagai serangan atas proses. Kaum ulama hendak bertemu TTP untuk memulai pembicaraan damai ketika Mehsud tewas. "Serangan itu telah menggagalkan perundingan ini," ungkap Nisar.
"Pakistan dan AS punya kepentingan strategis untuk mengakhiri kekerasan yang dilakukan oleh kelompok ekstrimis," ungkap seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS yang menolak mengkonfirmasi kematian Mehsud.
Pejabat itu melanjutkan, perundingan damai antara Pemerintah Pakistan dan Tehreek-e-Taliban Pakistan, pemberontak Taliban adalah masalah internal mereka. "Jika Anda ingin mengetahui rincian lebih lanjut tentang perundingan itu silahkan tayakan kepada Pemerintah Pakistan," jelas pejabat itu.
"Sejauh ini AS dan Pakistan terus melakukan dialog berkelanjutan atas segala aspek kepentingan dan kerjasama, termasuk kerjasama keamanan dan kontra-terorisme, dan kami bekerja sama untuk mengatasi masalah satu sama lain," ungkap pejabat Deplu AS itu.
"Lebih luas, AS dan Pakistan terus melanjutkan berbagi kepentingan strategis untuk mengakhiri kekerasan ekstrimis sehingga mampu menciptakan sebuah daerah yang lebih makmur, stabil dan damai," imbuhnya.
Pejabat Deplu AS itu kemudian menekankan, bahwa AS telah menunjuk TPP sebagai kelompok organisasi teroris internasional dan kelompok itu memiliki keterkaitan dengan al-Qaeda, kelompok yang telah berulang kali mengancam AS. TTP telah melancarkan perjuangan berdarah di Pakistan selama enam tahun untuk menentang pemerintah dan sudah ribuan orang tewas di Pakistan akibat konflik Taliban dan pemerintah. TTP juga mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom yang gagal di Times Square New York pada Mei 2010 lalu.
Seperti diketahui, Menteri Dalam Negeri Pakistan, Chaudhry Nisar sebelumnya mengecam serangan drone AS dan menyebut serangan itu sebagai serangan atas proses. Kaum ulama hendak bertemu TTP untuk memulai pembicaraan damai ketika Mehsud tewas. "Serangan itu telah menggagalkan perundingan ini," ungkap Nisar.
(esn)