Brahimi: Konferensi Jenewa II serius diupayakan
A
A
A
Sindonews.com - Lakhdar Brahimi, utusan perdamaian PBB dan Liga Arab mengatakan, bahwa sebuah upaya serius tengah dilakukan untuk mewujudkan Konferensi Jenewa II. Demikian diungkapkan, Brahimi dalam sebuah konferensi pers di Ibu Kota Damaskus, Suriah, Jumat (1/11/2013).
"Konferensi perdamaian itu rencananya akan berlangsung dalam beberapa minggu ke depan," ungkap Brahimi.Ia mengungkapkan, delegasi Pemerintah dan oposisi Suriah akan hadir dalam konferensi tersebut. "Pemerintah Suriah telah menyatakan kesediaannya untuk ambil bagian, sementara oposisi masih belum memutuskan perwakilannya," ungkap Brahimi.
Meskipun tidak memberikan tanggal pasti penyelenggaran konferensi itu namun, Brahimi mengatakan bahwa di hari kedua konferensi akan terjadi pembicaraan antara delegasi oposisi dan pemerintah Suriah dan PBB.
Brahimi mengatakan konferensi Jenewa II harus didasarkan pada pernyataan yang diadopsi dalam konferensi pertama yang berlangsung pada 30 Juni 2012 lalu.
Dalam konferensi pertama disenyerukan pembentukan pemerintah transisi yang menggabungkan anggota oposisi dan pemerintah saat ini. Namun, hingga kini rencana itu tetap rencana dan tidak kunjung direalisasikan.
"Konferensi perdamaian itu rencananya akan berlangsung dalam beberapa minggu ke depan," ungkap Brahimi.Ia mengungkapkan, delegasi Pemerintah dan oposisi Suriah akan hadir dalam konferensi tersebut. "Pemerintah Suriah telah menyatakan kesediaannya untuk ambil bagian, sementara oposisi masih belum memutuskan perwakilannya," ungkap Brahimi.
Meskipun tidak memberikan tanggal pasti penyelenggaran konferensi itu namun, Brahimi mengatakan bahwa di hari kedua konferensi akan terjadi pembicaraan antara delegasi oposisi dan pemerintah Suriah dan PBB.
Brahimi mengatakan konferensi Jenewa II harus didasarkan pada pernyataan yang diadopsi dalam konferensi pertama yang berlangsung pada 30 Juni 2012 lalu.
Dalam konferensi pertama disenyerukan pembentukan pemerintah transisi yang menggabungkan anggota oposisi dan pemerintah saat ini. Namun, hingga kini rencana itu tetap rencana dan tidak kunjung direalisasikan.
(esn)