2 pastur di Kenya ditemukan tewas
A
A
A
Sindonews.com - Dua orang pastur di Kenya tewas dalam dua serangan terpisah selama akhir pekan kemarin. Serangan tersebut terjadi, dua pekan setelah pembunuhan yang menimpa sseorang ulama muslim di Kota Pelabuhan Mombasa, yang berbuntut pada kericuhan di wilayah tersebut.
Morris Ali, Anggota paduan suara di Gereja Injil mengatakan, Charles Matole, pemimpin Gereja Vikwatani Vikwatani Redeemed Gospel di Mombasa ditemukan tewas dalam posisi duduk di sebuah kursi sambil memeluk alkitab. Dia nampaknya akan mempersiapkan kebaktian Minggu pagi.
"Kami menemukan dia dalam kondisi darah mengalir di kepala," ungkap Ali. "Tidak ada barang-barang yang dicuri dari dalam gereja," imbuh Ali. Menurutnya, sebelum tewas, sang pastur sempat mengungkapkan bahwa dirinya telah menerima sebuah pesan teks yang berisi ancaman.
Masih di hari yang sama, tubuh Ebrahim Kidata, seorang pastur di gereja Pantekosta Afrika Timur di Kora Kilifi, 60 km dari utara Kota Mombasa ditemukan tewas di semak-semak. Wakil ketua konsil Kilifi, Teddy Mwambire mengatakan, pendeta berusia sekitar lima puluh tahunan tersebut tewas beberapa pekan setelah ditahbiskan. "Nampaknya dia meninggal setelah dicekik," ungkap Mwambire.
Kerabat Kidata mengaku kehilangan kontak dengan korban sejak Sabtu lalu. Kabar terakhir yang mereka ketahui tentang Kidata, dia sedang mengendarai sepeda motor di Mombasa. Saat ditemukan Kidata tidak mengendarai motor, pejabat lokal setempat mengatakan sepeda motornya sepertinya telah dicuri oleh pembunuh.
Awal bulan ini, kerusuhan pecah di mombasas setelah sejumlah pria bersenjata menembak mati Sheikh Ibrahim Ismail pada 3 Oktober lalu. Insiden itu memicu kemarahan sejumlah orang dan berbuntut pada aksi pembakaran gereja dan bentrok dengan polisi Kenya.
Morris Ali, Anggota paduan suara di Gereja Injil mengatakan, Charles Matole, pemimpin Gereja Vikwatani Vikwatani Redeemed Gospel di Mombasa ditemukan tewas dalam posisi duduk di sebuah kursi sambil memeluk alkitab. Dia nampaknya akan mempersiapkan kebaktian Minggu pagi.
"Kami menemukan dia dalam kondisi darah mengalir di kepala," ungkap Ali. "Tidak ada barang-barang yang dicuri dari dalam gereja," imbuh Ali. Menurutnya, sebelum tewas, sang pastur sempat mengungkapkan bahwa dirinya telah menerima sebuah pesan teks yang berisi ancaman.
Masih di hari yang sama, tubuh Ebrahim Kidata, seorang pastur di gereja Pantekosta Afrika Timur di Kora Kilifi, 60 km dari utara Kota Mombasa ditemukan tewas di semak-semak. Wakil ketua konsil Kilifi, Teddy Mwambire mengatakan, pendeta berusia sekitar lima puluh tahunan tersebut tewas beberapa pekan setelah ditahbiskan. "Nampaknya dia meninggal setelah dicekik," ungkap Mwambire.
Kerabat Kidata mengaku kehilangan kontak dengan korban sejak Sabtu lalu. Kabar terakhir yang mereka ketahui tentang Kidata, dia sedang mengendarai sepeda motor di Mombasa. Saat ditemukan Kidata tidak mengendarai motor, pejabat lokal setempat mengatakan sepeda motornya sepertinya telah dicuri oleh pembunuh.
Awal bulan ini, kerusuhan pecah di mombasas setelah sejumlah pria bersenjata menembak mati Sheikh Ibrahim Ismail pada 3 Oktober lalu. Insiden itu memicu kemarahan sejumlah orang dan berbuntut pada aksi pembakaran gereja dan bentrok dengan polisi Kenya.
(esn)