Rusia: Pembicaraan nuklir Iran 'cukup menjanjikan'
A
A
A
Sindonews.com – Perundingan internasional mengenai program nuklir Iran yang digelar pekan ini "cukup menjanjikan" dan proposal baru Teheran dapat menghasilkan kemajuan dalam mengakhiri kebuntuan antara kekuatan global dan negara Islam tersebut. Demikian dinyatakan Kementerian Luar Negeri Rusia, Kamis (17/10/2013).
"Saya tidak akan mengecilkan pentingnya putaran ini," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Alexander Lukashevich, seperti dikutip dari Reuters. Pada Selasa dan Rabu lalu, Iran melakukan pembicaraan soal program nuklir mereka dengan enam negara besar di dunia yang tergabung dalam P5+1, yakni Rusia, Amerika Serikat, China, Inggris, Perancis, dan Jerman.
"Dalam pandangan kami, meskipun itu sangat sulit, tapi cukup menjanjikan," kata Lukashevich pada briefing mingguan. “Proposal baru Iran bisa menggerakan proses negosiasi ke depan dan merupakan bukti dari niat pihak Iran untuk menyelesaikan masalah yang menjadi perhatian enam negara," lanjutnya.
Lukashevich terdengar lebih optimis daripada Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, yang juga negosiator Rusia dalam pembicaraan di Jenewa tersebut. Satu hari lalu Ryabkov mengatakan, bahwa tidak ada jaminan kemajuan lebih lanjut dari perundingan ini.
Selama ini, Rusia yang membangun pembangkit listrik tenaga nuklir pertama di Iran dan menjual senjata Iran, telah bersikap lebih positif dibanding negara-negara Barat tentang sikap Iran terhadap perundingan nuklir Iran.
"Saya tidak akan mengecilkan pentingnya putaran ini," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Alexander Lukashevich, seperti dikutip dari Reuters. Pada Selasa dan Rabu lalu, Iran melakukan pembicaraan soal program nuklir mereka dengan enam negara besar di dunia yang tergabung dalam P5+1, yakni Rusia, Amerika Serikat, China, Inggris, Perancis, dan Jerman.
"Dalam pandangan kami, meskipun itu sangat sulit, tapi cukup menjanjikan," kata Lukashevich pada briefing mingguan. “Proposal baru Iran bisa menggerakan proses negosiasi ke depan dan merupakan bukti dari niat pihak Iran untuk menyelesaikan masalah yang menjadi perhatian enam negara," lanjutnya.
Lukashevich terdengar lebih optimis daripada Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, yang juga negosiator Rusia dalam pembicaraan di Jenewa tersebut. Satu hari lalu Ryabkov mengatakan, bahwa tidak ada jaminan kemajuan lebih lanjut dari perundingan ini.
Selama ini, Rusia yang membangun pembangkit listrik tenaga nuklir pertama di Iran dan menjual senjata Iran, telah bersikap lebih positif dibanding negara-negara Barat tentang sikap Iran terhadap perundingan nuklir Iran.
(esn)